Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Menanti Kejayaan Inggris di Wembley

Gambar
Rupanya sudah seperempat abad drama sepak bola yang terkenal itu. Sejak dipastikan Jerman bakal berhadapan dengan Inggris pada babak- 16 besar Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, pada Selasa 29 Juni 2021, pikiran saya mengerucut pada sosok Gareth Southgate, manager Inggris. Setiap berbicara Southgate, bagi saya, waktu seolah terlipat kembali menuju 25 tahun lalu. Yes, turnamen Piala Eropa 1996, yang berlangsung di Inggris merupakan sedikit turnamen sepak bola yang saya ingat detail momen-momen terbaiknya. Satu paling melekat tentu saja perjalanan dan ambisi tim Inggris menjuarai Piala Eropa untuk pertama kali. Tim 'Tiga Singa" dilatih Terry Venables dengan skuad mentereng: David Seaman, Tony Adams, Stuart Pearce, duo Paul (Ince dan Gascoigne), dan duet predator yang terkenal dengan "SAS" (Alan Shearer dan Teddy Sheringham). Southgate barangkali anggota tim termuda kala itu, usia 25. Inggris bermain spektakuler dengan kemenangan meyakinkan atas Skotlandia 2-0, dan me

Novak Djokovic, Juara Sejati yang Layak Dipuji

Gambar
Bisa dihitung jari pertandingan tenis yang menancap kuat di benak yang pernah saya tonton. Di antaranya, final Wimbledon 2008, 2009, dan 2019; serta final Australia Terbuka 2012. Semua laga di atas melibatkan minimal satu dari Roger Federer (Swiss), Rafael Nadal (Spanyol), dan Novak Djokovic (Serbia). Pecinta tenis mengistilahkan mereka adalah 'Big Three', mendominasi 59 dari total 70 trofi Grand Slam, terhitung sejak Wimbledon 2003. Belum ada petenis di luar merekea- kelahiran 1990-an yang bisa menghentikan dominasi ketiganya dalam persaingan turnamen selevel Grand Slam. Laga epik teranyar yang akan dikenang sepanjang sejarah tenis terjadi adalah duel akbar Nadal berhadapan dengan Djokovic di babak semifinal Perancis Terbuka 2021 pada Jumat malam (11/6/2021) atau Sabtu dinihari waktu Makassar. **** Semua paham Nadal telah menjuarai Perancis Terbuka sebanyak 13 kali, sejak yang pertama pada 2005. Pencapaian yang tidak mungkin dipatahkan, disamai atau sekadar didekati petenis ma

Piala Eropa 2020, Gli Azzuri yang Dirindukan

Gambar
Perdana Menteri Italia Giulio Andreotti atau beken disebut Don Giulio, pernah berujar bahwa di Italia, tak ada malaikat dan tak ada setan, yang ada hanya pendosa kecil. Jangan pernah mencari malaikat di Italia meskipun di sana banyak gereja. Berbuat salah, berlaku curang adalah soal biasa saja bagi orang Italia. Melakukan dosa kecil tidak membuat orang masuk neraka asalkan segera bertobat. Sepak bola Italia mencerminkan dengan jelas ujaran Giulio. Sepak bola Italia selalu diwarnai rivalitas abadi, sarat tendensi, dan bahkan mafia sepak bola. Di sana sepak bola adalah metafora kehidupan, sebuah permainan yang harus dituntut menjadi pemenang apa pun caranya, habis perkara. Setiap pemain memainkan perannya dengan 'baik'.  Mereka dilatih bermain tenang, sabar, ulet seperti pecatur yang cermat membaca situasi. Ciri khas paling dikenal dari sepak bola Italia adalah kesederhanaan, yakni konservatif dalam bertahan. Pecinta sepak bola kemudian menyebut cattenacio. Saya generasi milenial