Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

The Holdovers: Tiga Jiwa yang Sepi Menemukan Keluarga

Gambar
Setelah sekian lama, pada weekend lalu, saya bersama Vera kembali pergi ke Teater XXI Trans Studio Mall, untuk menonton film layar lebar berjudul The Holdovers . The Holdovers berlatar pada Desember 1970 di sekolah asrama putra Barton, New England, AS. Alexander Payne menyutradarai film ini berdasarkan naskah yang ditulis David Hemingson. Dirilis pada akhir 2023 lalu, yang sejatinya film menyambut Natal. Alur cerita fokus pada tiga karakter. Pertama, seorang guru pelajaran sejarah kuno bernama Paul Hunham (diperankan dengan baik Paul Giamatti). Paul telah menerima kekecewaan dan frustrasi sebagai bagian dari kehidupan kerja guru, ia tipikal guru klasik, keras kepala, sangat teguh pada disiplin dan standar akademis. Paul banyak dibenci di sekolah terutama Hardy Woodrup, yang sangat marah karena Paul tidak meluluskan siswa anak dari donatur besar Barton. Paul guru tua yang belum kawin dan punya masalah bau badan yang membuatnya makin dimusuhi oleh siswa-siswanya. Karakter kedua adala

Memoar Ayah Lebih dari Buku

Gambar
Saya menuliskan review buku ini dengan perasaan sangat bersyukur bersamaan dengan rasa bangga kepada ayah saya, Prof. Dr. Tahir Kasnawi, SU, yang baru saja menerbitkan memoar yang berjudul Sepenuh Hati di Jalur Pendidikan . Ayah menulis otobiografi dengan sangat baik, jujur, dan otentik, tentang perjalanan dan perjuangan panjang kehidupannya yang utuh dan bermakna. Ia menuliskan lembar-lembar kisah menyampaikan nilai-nilai inspirasi, keyakinan meniti jalan meraih cita-cita, dan kehangatan kekeluargaan. Ayah menyusun memoarnya 346 halaman dengan tiga bagian besar yang terdiri beberapa bab. Kesatu, Menapak jenjang - jenjang pendidikan formal , dari sekolah rakyat pada awal kemerdekaan di pedalaman terpencil Kalimantan dan di desa Rappang, Sidrap, Sulawesi Selatan, hingga merengkuh gelar akademik formal tertinggi Philosophy Doctor (Ph.D) bidang Sosiologi Kependudukan di Flinders University, Adelaide, Australia. Bagian kedua, Meniti karir panjang , terutama pengabdian di Univers

Jersey Girl: Inspirasi Menjadi Ayah yang Lebih Baik

Gambar
Pada 16 Januari 2024 bertepatan dengan ulang tahun ke-8 anak saya Uswatun, saya menonton film klasik berjudul  Jersey   Girl  yang rilis pada 2004. Film ini ditulis dan disutradarai Kevin Smith, dan dibintangi Ben Affleck, Liv Taylor, Jennifer Lopez, dan Raquel Castro. Berkisah tentang perjuangan seorang ayah yang sukses dalam profesinya di kota megapolitan New York, tiba-tiba harus meninggalkan karirnya demi mengasuh bayi perempuannya. Cerita dimulai di ruang kelas 1 sekolah dasar. Guru mempersilahkan semua siswa membacakan secara singkat tugas esai tentang arti keluarga buat mereka. Satu per satu siswa maju dan tampil menceritakan profesi orang tua dan kebiasaan mereka di rumah. Kita pun tertawa mendengar kisah-kisah lucu dan menggemaskan, mulai dari selera makan, kehidupan religius ayahnya, kebiasaan buruk kakaknya, hingga kampanye Presiden George W Bush. Sampai kemudian giliran siswa bernama Gertie Trinki bercerita sekaligus memberitahu kita plot film dalam durasi 100 menit ke depa