Karim Benzema Mewujudkan Mimpi di Paris

(sumber: https://dailyguardian.ae/sport/)

Ketika penyerang asal Perancis Karim Benzema bergabung ke Real Madrid dari Olympique Lyon pada 2008, saya atau barangkali pecinta bola tidak pernah memikirkan apalagi memprediksi bahwa Benzema akan menjadi pemain sepak bola terbaik sejagad raya.

Kedatangannya ke Madrid berbarengan awal rivalitas Cristiano Ronaldo (Real Madrid) dengan Lionel Messi (Barcelona), dua pesepak bola terbaik sejak 2008 hingga 2021 yang mendominasi gelar Ballon d'Or. Cristiano mendapatkan lima kali, dan Messi sudah tujuh kali memenangkannya.

Di Real Madrid yang bertaburan pemain mega bintang, Benzema "ditugaskan" sebagai pelayan, menjadi bayang-bayang bagi pemain seperti Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, atau bahkan Luka Modric.

Tranformasi peran Benzema dimulai sejak musim 2018/2019 saat Cristiano Ronaldo hengkang ke Juventus dan pelatih Zinedine Zidane mundur mendadak kala Real Madrid berhasil hetrik juara Liga Champions 2016-2018.

Berangsur-angsur Benzema juga mengambil tanggung jawab menjadi pemimpin di lapangan, saat kapten Sergio Ramos didera cedera panjang pada 2020 dan kemudian pindah ke Paris Saint Germain pada 2021, dan bek senior Marcelo yang sudah jarang dimainkan oleh Carlo Ancelotti, yang kembali ke Bernabeu setelah pada 2015 berhenti.

Memasuki usia 34 di musim 2021/2022 (musim ke-13 dengan Real) justru menjadi masa terbaik karir Benzema. Dia aktor utama Real memenangkan La Liga ke-34 dan Piala Liga Champions ke-14, ditambah Piala Super Spanyol 2022.

Benzema membuktikan diri bisa keluar dari bayang-bayang Cristiano Ronaldo sebagai mesin gol utama. Benzema disebut mengembalikan keganasan striker murni nomor 9. Predator efektif dan tajam di depan gawang lawan.

Musim lalu Benzema mencetak 44 gol dalam 46 pertandingan dan memberikan 15 asis. Dia adalah pencetak gol terbanyak di La Liga (27 gol), dan pencetak gol terbanyak di Liga Champions (15 gol).

Liga Champions 2021/2022 adalah panggung besar Benzema menampilkan kualitasnya, terutama pada babak gugur mulai Februari hingga Mei 2022.

Salah satu perjalanan paling heroik Madrid menjadi kampiun Eropa. Menghadirkan malam-malam ajaib terutama di Estadio Bernabaeu. Real menyingkirkan secara dramatis berturut-trut PSG, Chelsea, Manchester City, dan Liverpool yang sangat ambisius.

Benzema mencetak 10 gol dalam tujuh pertandingan sejak perdelapan final. Gol-gol sangat krusial dalam tensi permainan di level tertinggi. Hetrik ke gawang Gianluigi Donnarumma (PSG) untuk membalikkan kemenangan agrerat 3-2; hetrik ke gawang Mendy (Chelsea) juara bertahan yang mengagalkan comeback luar biasa Chelsea; serta mencetak tiga gol penentu dalam duel semifinal dramatis melawan Manchester City yang ditukangi Pep Guardiola.

Benzema penyerang fantastis dan pemimpin luar biasa di atas lapangan. Selain menjadi mesin gol ia mengkreasikan banyak peluang dan membimbing yuniornya Vinicius Junior, Marco Asensio, dan Rodrygo tampil hebat. Benzema adalah kapten teladan yang selalu memprioritaskan tim daripada individu.

Benzema jauh lebih dewasa dan sangat matang. Ia mengambil banyak pelajaran dari pengalaman kelam terlibat kasus hukum pemerasan dan prostitusi anak bawah umur, yang hampir menamatkan karirnya karena dikeluarkan dari tim nasional Perancis sejak Desember 2015.

Benzema tidak termasuk skuad Perancis saat menjadi host Piala Eropa 2016, dan tim juara Piala Dunia Rusia 2018. Ia baru kembali berseragam biru Perancis pada Piala Eropa 2021 namun kalah dari Swiss di perdelapan final. Hal itu diakui Benzema sebagai masa-masa sulit dalam karirnya.

Namun Benzema yang seorang muslim (telah melaksanakan ibadah haji dan umrah) tidak pernah menyerah dan terus berjuang tanpa mengenal waktu dan usia. Pengagum Zinedine Zidane dan Ronaldo Nazario, dua legenda sepak bola yang juga pernah bermain untuk Real Madrid dan memenangkn Ballon d'Or, membuktikan dan menuai buah hasil perjalanan panjang yang sulit.

Pada Senin 17 November 2022 bertempat  di Theatre du Chatelet, Paris, Benzema resmi dinobatkan sebagai pesepak bola terbaik dunia melalui penghargaan Ballon d'Or 2022. Ia mengungguli Sadio Mane (Liverpool) dan Kevin de Bryune (Manchester City).

Nama Benzema akan tercatat dalam sejarah sebagai sedikit pemain yang pernah menyabet gelar individu paling prestius tersebut. Ia pemain Real Madrid kedelapan sesudah Alfredo de Stefano (1956), Raymond Kopa (1958), Luis Figo (2000), Ronaldo Nazario (2002), Fabio Cannavaro (2006), Cristiano Ronaldo (2013, 2014, 2016, 2017) dan Luca Modric (2018).

Sedangkan bagi pemain asal Perancis, Benzema bergabung 5-Club bersama Raymond Kopa (1958), Michel Platini (1983, 1984, 1985), Jean Pierre-Papin (1991), dan Zinedine Zidane (1998).

Bukanlah suatu kebetulan kalau Benzema menerima trofi Ballon d'Or 2022, yang diinisiasi majalah France Footbal sejak 1956, dari legenda Perancis yang ia idolakan sejak kecil, Zinedine Zidane di kota Paris, Perancis.

Di Paris pada 29 Mei 2022, ia adalah kapten Real Madrid yang mengangkat trofi Liga Champions. Berselang 141 hari, Benzema datang ke Paris untuk menerima trofi Ballon d'Or, impian setiap pesepak bola.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja