Jude dan Harry Menyelamatkan Inggris dari Kehancuran

https://www.uefa.com/euro2024/news/0275-151eb1c333ea-d30deec67b13-1000--uefa-euro-2024-fixtures-and-results-when-and-where-are-t/

Inggris tertatih melewati penyisihan dan entah bagaimana finis sebagai pemimpin klasemen Grup C setelah menang atas Serbia (1-0), dan dua kali bermain imbang melawan Denmark (1-1) dan Slovenia (0-0).

Pasukan mewah skuad Inggris belum menemukan performa terbaiknya sejauh ini. Pelatih Gareth Southgate tertekan menerima kritik dari media dan fans yang menuntut penampilan Three Lions yang disegani.

Sekarang Inggris melawan Slovakia di babak 16 besar, di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen. Pemenang duel ini sudah ditunggu Swiss di babak quarterfinals yang akan berlangsung pada Sabtu di Esprit Arena, Dusseldorf.

Meskipun sangat difavoritkan, tidak akan mudah bagi Inggris, karena Slovakia yang lolos ke babak gugur sebagai salah satu (dari empat) peringkat ketiga terbaik, adalah tim yang ulet, rapih, terlatih dengan baik dan sangat berpengalaman yang telah mengalahkan tim kuat Belgia

Southgate hanya melakukan satu perubahan pada starting-XI ketika bertanding melawan Slovenia, dengan Kobie Maino, gelandang Manchester United yang punya kecepatan dan penguasaan bola yang bagus. Three Lions memulai laga dengan formasi 4-2-3-1.

****

Peluang besar pertama didapat Inggris pada menit ke-9. Kieran Tripper yang menerima umpan bagus dari Jude Bellingham tidak terjaga di sisi kanan, namun tendangan Trippier masuh jauh dari sasaran.

Slovakia juga menciptakan peluang, bahkan mereka seharusnya sudah unggul pada menit ke-12. Lukas Haraslin berlari melewati bek Inggris Kylie Walker, ia menerima umpan terobosan dari David Strelec, masuk area penalti dan melepaskan tendangan ke tiang jauh, namun bek Mark Guehi tiba-tiba meluncur memblok bola keluar.

Rangkaian serangan "Elang" Slovakia membuahkan hasil pada menit ke-25. Diawali umpan lambung bek Peter Pekarik dari area sendiri, bola itu disundul Jurac Kucka yang kemudian bergulir ke Strelec di depan kotak penalti Inggris yang dijaga Jhon Stones. Strelec menahan bola, menunggu Ivan Schranz berlari mendahului Guehi menerima umpan terobosan, yang akhirnya menyontek bola ke gawang Jordan Pickford. Skor 1-0, yang bertahan hingga babak pertama selesai.

Inggris dalam tekanan besar membalikkan ketinggalan, kekalahan memalukan dari Islandia pada babak 16 Piala Eropa 2016 sudah terbayang dan makin dekat.

Southgate belum melakukan pergantian di awal babak kedua. Inggris sempat menyamakan skor dari gol Phil Foden pada menit ke-50. Gol yang sudah dirayakan itu akhirnya dibatalkan dengan tepat karena posisi Foden sebelum menerima umpan Trippier jelas berada di posisi offside, bahkan tanpa bantuan VAR.

Tidak mudah memulihkan mental seperti demikan. Petaka Inggris nyaris terjadi pada menit ke-55 saat Strelec hampir saja mencetak gol dari garis tengah!. Walker mengambil tendangan bebas dan mengumpan pendek ke Stones, yang justru tidak fokus sehingga bola terlewat dan Strelec dengan cepat melepaskan tembakan jauh yang tak bisa diselematkan Picford yang sudah maju, untung saja bola melenceng sedikit.

Baru pada menit ke-63, Cole Palmer masuk menggantikan Trippier yang cedera. Masuknya Palmer membuat tempo Inggris lebih baik. Tapi mereka masih kesulitan menembus pertahanan Slovakia yang tampak terlatih dengan baik.

Peluang Inggris sangat minim, misalnya pada menit ke-78, Foden melepaskan tendangan bebas yang disundul keras Harry Kane, melebar di tiang dekat. Tiga menit kemudian tendangan Declan Rice dari luar kotak hanya membentur tiang gawang Martin Dubravka, dan Kane yang tidak seimbang mencoba melakukan rebound yang melambung jauh di atas mistar.

90 menit berlalu, Inggris hanya punya waktu enam menit tambahan untuk selamat dari kekalahan memalukan. Sebaliknya Slovakia hanya berjarak enam menit untuk mengukir sejarahnya, tampil di babak delapan besar Piala Eropa.

Pada menit ke-95, Inggris melakukan throw-in yang kedua dalam waktu satu menit. Walker melempar sejauh mungkin ke kotak, menemui kepala Guehi, kemudian bola mengarah ke Bellingham, ia melepaskan tendangan salto fantastis yang masuk di pojok bawah gawang Dubravka. Luar biasa. Dramatis. Terjadi kehebohan di Gelsenkirchen. Bellingham menyelamatkan Inggris dari kehancuran.

Pertandingan dilanjutkan babak extra time. Sungguh menyedihkan bagi Slovakia yang hanya berjarak 90 detik untuk menorehkan sejarah. Inggris menyamakan kedudukan pada menit 90+5, dan balik unggul pada menit ke-91!!!

Kapten Harry Kane mencetak gol penentu kemenangan. Palmer bekerja sama dengan Eliberechi Eze, melepasakan tendangan voli memantul yang kemudian disundul Toney untuk mengumpan ke tiang jauh di mana Kane menyelesaikan peluang itu dengan sundulan terarah melewati Dubravka!!

Akhirnya Inggris lolos ke perempat final dengan cara dramatis dan menegangkan. Babak gugur turnamen akbar dibutuhkan ketenangan dan ketahanan. Apapun bisa terjadi dan berubah dalam sekejab. Batas kejayaan dan kegagalan sangatlah tipis.

Boleh jadi dari laga ini Inggris menemukan momentum untuk melangkah jauh bahkan memenangkan Piala Eropa untuk pertama kali.

Kita nantikan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja