Perjalanan Rodri ke Puncak Dunia Sepak Bola
"Sosok Rodrigo Hernandez Cascante atau yang kebih dikenal Rodri. Entah kenapa saya senang Rodri pemenang Ballon d'Or 2024, sesuatu istimewa bagi dunia sepak bola"
Saya mengikuti kiprah Manchester City sejak dilatih Josep Guardiola pada musim 2016/2017. Musim pertama Pep gagal, dikalahkan Chelsea yang ditukangi Antonio Conte. Pep baru berhasil mengantar City memenangkan Liga Premier 2018 dengan rekor fantastis, 100 poin!! Trofi yang kemudian berhasil dipertahankan pada 2019.
Menyambut musim 2019/2020, City mendatangkan Rodri dari Atletico Madrid yang luput dari perhatian luas, saya tidak mengetahuinya. Tiba-tiba ia sering dimainkan Pep sebagai jangkar. Siapa Rodri? Tanya saya, barangkali ia hanya menjadi pelapis Fernandinho gelandang bertahan sekaligus kapten. Ia kalah pamor dari bintang-bintang City seperti Kevin De Bryune, David Silva, Jhon Stones, Kyle Walker dan yang lain, demikian penilaian awal saya.
Terlebih lagi pada akhir musim City gagal mempertahankan gelar dan mencatat hatrick, digagalkan Liverpool yang diasuh Jurgen Klopp pada musim 2020, saat pandemi Covid-19 mewabah.
Rodri mulai bersinar dan berkontribusi besar untuk klub sejak musim 2020/2021, ia tampil solid dan konsisten sehingga City tampil dominan dan memenangkan Liga. Gelar ketiga bersama Pep dan pertama untuk Rodri. City juga melaju ke final Liga Champions, final pertama Pep setelah lima musim menukangi City. Namun Pep membuat blunder terbesar dalam karirnya yang ia akui sendiri, secara mengejutkan ia tidak menurunkan gelandang bertahan (Fernandinho atau Rodri).
City pun tampil sangat buruk, jauh di bawah standar mereka, dikalahkan Chelsea yang dilatih Thomas Tuchel, gol penentu kemenangan diciptakanKay Harvest setelah menerima umpan panjang Mason Mount, bola menyusuri seluruh area City yang kosong tanpa jangkar. City membayar mahal eskperimen tak masuk akal Pep, kalah di pertandingan terbesar sepanjang sejarah klub dan juga kehilangan trofi paling didambakan.
Dari momen Porto inilah saya mengira Pep dan skuad mengambil banyak pelajaran yang membuat mereka semakin kuat dan lebih termotivasi. Musim 2021/2022 Rodri yang menjalani musim ketiga semakin matang. Rodri berhasil mencetak satu gol melawan Aston Villa di pertandingan terakhir yang menentukan gelar bersaing ketat dengan Liverpool. City sempat tertinggal dua gol, kemudian secara ajaib membalikkan keunggulan di 15 menit akhir dengan mencetak tiga gol, dari Ilkay Gundogan, Rodri, dan Gundogan lagi. City pun menang dan unggul satu poin dari Liverpool, dan mempertahankan gelar. Namun sayang lagi-lagi City belum bernasib baik di Liga Champions, mereka kandas di semifinal Liga Champions dari Real Madrid dalam pertandingan dramatis di leg-2 di Santiago Bernabaeu.
Puncak penampilan Manchester City dan Rodri adalah musim 2022/2023, bisa kita saksikan serial Together di Netflix. Mereka mewujudkan impian memenangkan treble bersejarah, menyamai treble terkenal Manchester United pada 1999 di bawah Sir Alex Ferguson.
City berhasil mencatat hatrick dengan penampilan spektakuler sepanjang musim, mengungguli Arsenal sebagai penantang terkuat. Gelar kelima Pep, dan City jadi klub kedua setelah United yang pernah hatrick sejak Liga Premier pada 1992. Trofi kedua yang dimenangkan adalah FA Cup, setelah mengatasi Manchester United di Wembley.
Setelah menyegel dua trofi domestik, mereka berangkat ke Istanbul untuk satu kemenangan melawan Inter Milan di final Liga Champions 2023. City melangkah ke final menampilkan permainan level tertinggi, termasuk menggasak Real Madrid 4-0 di semifinal.
Hanya butuh satu kemenangan. Banyak yang mereka pertaruhkan pada final kedua mereka, bukan hanya piala pertama, tapi juga treble dan menjadi tim ikonik yang abadi. Selama ratusan tahun orang akan mengingatnya. Dan mereka mendapatkanya dengan kemenangan 1-0 dari gol yang dicetak Rodri pada menit ke-68. Rodri mengantar dan menyempurnakan kisah hebat Manchester City.
Rodri semakin tak tergantikan, musim 2023/2024 City kembali berpeluang mengulang pencapaian treble, namun buyar pada April 2024, saat dikalahkan Real Madrid di perempat final Liga Champions, kemudian ditundukkan Manchester Unites di final Piala FA. Tapi City patut berbangga karena Liga Inggris yang bergengsi masih dimenangkan, mereka tim pertama yang menjuarai empat kali beruntun Liga Inggris, liga paling kompetitif di dunia.
Usai mengukir rekor bersama City, Rodri bersama tim nasional Spanyol yang dilatih Luis de La Fuente datang ke Jerman pada musim panas untuk ajang Piala Eropa 2024.
Semua orang menyaksikan kejayaan Spanyol memenangkan Euro dan Rodri terpilih sebagai best player. Rodri telah memenangkan Piala Eropa, dan mencetak gol kemenangan Liga Champions. Berprestasi di level klub dan negara, merupakan pemain yang sangat penting di kedua tim. Luis de Funte menggambarkan Rodri sebagai "komputer yang sempurna", senada dengan kata Pep yang berulang-ulang menyebutnya "gelandang terbaik di dunia." Perannya mempengaruhi cara tim bermain dan bekerja, ia bertugas dengan fungsi kolektif dan menyempurnakan rekan setim.
Pada Selasa 29 Oktober 2024 bertempat di Theatre de Chaletet, Paris, pada usia 28 tahun Rodri terpilih sebagai yang terbaik di dunia, Ballon d'Or, penghargaan individu paling terkenal dalam dunia sepak bola. Ia menyisihkan Vinicius Jr dan Jude Belingham dari Real Madrid, klub yang memboikot ajang penghargaann tahun ini.
Ketika ia menerima trofi bola emas dari George Weah di podium, Rodri sangat emosional dan terharu, ia berapa kali menyeka air matanya dan sering menundukkan kepala seperti merenungkan apa artinya semua ini bagi dia, bagi orangtuanya, untuk pacarnya, untuk klubnya, dan untuk negaranya.
Kemenangan Rodri bersejarah dalam banyak hal. Ia pemain Manchester city pertama yang memenangkan penghargaan tersebut, dan pemain Spanyol pertama sejak Luiz Suarez pada 1960, Suarez juga gelandang bertahan. Saya terpikir sosok Lotthar Mattheus dari Jerman dan Frank Rijkard dari Belanda, gelandang bertahan elegan pada masanya.
Ada sesuatu dalam diri Rodri tentang bagaimana kita memandang ulang sepak bola yang tidak hanya tentang menciptakan gol atau bintang yang mencari sorotan. "Saya anak laki-laki normal yang tidak pernah terpengaruh oleh stereotip. Kerja keras adalah yang terpenting." ujar Rodri di malam istimewanya.
Komentar
Posting Komentar