Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Review Buku Generasi Cemas

Gambar
Pada saat awal kemunculan internet, teknologi, smartphone , dan media sosial, mulai pada 1990-an kita semua dilanda eforia. Membuat hidup lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih produktif. Setahu saya tidak ada yang berpikir ini juga berdampak buruk pada kesehatan mental satu generasi. Buku Anxious Generation karya Jontahan Haidt yang pertama terbit pada 2024 terdiri empat bagian dan 12 bab menjelaskan kepada kita semua secara meyakinkan akan dampak buruknya. Haidt adalah seorang profesor di Universitas New York yang sebelumnya menulis juga buku laris, The Righteous Mind (2012). "Generasi Cemas" di sini adalah anak-anak dan remaja yang lahir pada 1995-2010, yang dinilai paling rentan akan bahaya kehadiran smartphone dan media sosial, terutama hasil riset pada rentang 2010-2015. Ya, segalanya berubah pada awal 2010-an. Generasi Z diyakini tidak memiliki akar dan seperangkat norma jelas untuk membatasi dan memandu mereka di jalan menuju kedewasaan. Smartphone dan media so...

Koran Kompas 80 Tahun Indonesia Merdeka

Gambar
Koran Kompas edisi khusus 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, mengantar kita kembali menelusuri perjalanan bangsa Indonesia dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan melalui lensa jurnalisme yang jernih, reflektif, bermakna, dan menguggah. Bukan sekadar koran, edisi spesial ini terbit 80 halaman (sesuai ulang tahun RI) penuh sejarah dan reflektif dengan arsip visual yang menarik,  berisi banyak artikel-artikel klasik, baik dari editorial redaksi, maupun yang ditulis oleh para tokoh-tokoh bangsa dari berbagai bidang kehidupan masyararakat,  interview tokoh lintas generasi, serta cerita lembaga dan rakyat yang membentuk wajah Indonesia saat ini. Seperti berdialog dengan sejarah bangsa dan negara Indonesia melalui pemikiran founding fathers : Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka. Menariknya tiga dari keempat tokoh bangsa ini berasal dari Sumatera Barat. Bung Hatta sang proklamator, Tan Malaka sebagai konseptor negara Republik Indonesia; dan Sjahrir ahli dipl...