Carlos Alcaraz Juara AS Terbuka 2025 dan Menjadi Petenis Nomor 1 Dunia

Pada subuh tadi saya memasang alarm bangun pada pukul 3.00 dinihari untuk menyaksikan pertandingan final tunggal putra Amerika Serikat Terbuka 2025. Pertarungan petenis nomor 1 Jannik Sinner (Italia) dan petenis nomor 2 Carlos Alcaraz (Spanyol).

Pertandingan blockbuster final yang sangat dinanti-nantikan penggemar tenis. Sinner dan Alcaraz adalah rivalitas baru yang telah mendominasi sejak dua tahun terakhir, resmi mengambil alih dua dekade hegemoni tiga petenis legendaris, yakni Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic. Dari ketiganya, hanya Djokovich yang masih aktif bertanding tapi sudah tidak bisa mengimbangi Sincaraz (akronim Sinner-Alcaraz).

Final Sincaraz adalah ulangan dua final Grand Slam 2025. Alcaraz menang dramatis dengan menggagalkan tiga match point Sinner di Roland Garros lewat pertandingan epik lima set dalam lima setengah jam, namun Sinner membalas dendam di Wimbledon juga lewat laga kelas dunia. Hanya final Australia pada akhir Janurari yang menampilkan petenis lain, yakni Alexander Zverev yang kalah dari Sinner.

Melalui Opta Ace, Sinner baru saja menjadi pemain keempat di era terbuka yang mencapai final tunggal putra di lima atau lebih Grand Slam berturut-turut, sejak AS Terbuka 2024. Sinner baru 24 tahun adalah yang termuda dari Federer, Nadal, dan Djokovic yang mencapai prestasi fenomenal tersebut.

Final di Arthur Ashe Stadium, Flushing Meadows, New York, Minggu 7 September siang waktu setempat, akan menjadi duel penentu siapa yang terbaik di antara mereka, setidaknya pada tahun 2025 ini. Level Sincaraz sudah menjauh dari para pesaing lainnya. Jadi mari kita lihat apa yang akan terjadi.

Seperti yang kita ketahui. Alcaraz sukses mengalahkan Sinner dalam empat set yang gemilang, 6-2, 3-6, 6-1, 6-4 untuk memenangkan gelar AS Terbuka dan menjadi petenis nomor 1 dunia yang baru lagi.

Sinner yang biasanya bagus dalam pengembalian servis, tadi pagi sangat kesulitan menahan servis Alcaraz, selain dari variasi pukulan Alcaraz yang akurat dan konsisten, dari baseline, top spin, flat, slice, dan dropshoot, yang mengubah tempo permainan saat berlangsung reli. Singkat kata ia meningkatkan level permainannya, yang belum pernah kita saksikan sebelumnya, dan ia pantas meraih hasil gemilang.

Gelar ini adalah kedua kalinya Alcaraz menang di Flushing Meadows dan gelar Grand Slam keenam dalam karier mudanya, 22 tahun. Tahun ini ia melakukannya dengan fantastis, hanya kalah satu set dalam tujuh pertandingan sepanjang turnamen. Alcaraz tampil nyaris sempurna selama dua pekan di New York.

Ada lebih dari satu momen indah antara Alcaraz dan Sinner setelah final selesai. Mereka berpelukan di depan net segera setelah kemenangan Alcaraz. Saling memuji dan juga berfoto bersama trofi finalis dan pemenang di podium. Menunjukkan penghormatan di atas rivalitas hebat mereka. Semua yang mengikuti persaingan Sincaraz pada 2025 membuat kita yakin bahwa ini bukan final Grand Slam terakhir mereka di mana kita akan terus menunggunya.

Juara AS Terbuka tiga kali, legenda Ivand Lendl hadir di podium untuk menyerahkan trofi kepada Carlos Alcaraz.  

Juara yang pantas, Vamos Carlitos !!!










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Enlightenment Now: Kehidupan Menjadi Lebih Baik

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Kenangan di Prambanan Jazz