Review Buku Range

Dokumen pribadi

Dunia masa kini bukanlah dunia yang terlalu ramah, kehidupan yang kita jalani sekarang membutuhkan sikap yang tidak bisa mengandalkan pengalaman sebelumnya. Kita menghadapi masalah baru yang memiliki ketidakpastian tinggi. 

Sejak lama kita percaya pada satu kunci menuju kesuksesan. "Mulailah lebih awal, tetapkan spesialisasi, sempitkan fokus, dan lakukan dengan intens". Begitu faktanya, seiring semakin bersaing dan kompleksnya dunia, semakin kita dituntut harus menjadi "superspesialis", memiliki pengkhususan bidang (dan harus memulai sedini mungkin) untuk bisa menjalani dunia itu.

Pengkhususan bidang yang sudah berlebihan. Hiperspesialis menciptakan “sistem selokan sejajar” dalam pencarian inovasi. Setiap orang menggali lebih dalam ke selokannya sendiri dan jarang melihat selokan di sebelahnya, walaupun solusi ada di selokan sebelah. Demikian David Epstein menggugatnya dalam bukunya berjudul Range Why Generalist Triumph in a Specialized World.

Banyak orang semakin terobesesi anaknya menjadi spesialis. Mengajar anak untuk menjadi khusus atau spesialis lebih dini bukanlah suatu keunggulan yang bertahan lama. Menurut David masa depan lebih mungkin dimiliki para generalis, kelompok yang selalu mengumpulkan sudut pandang dari mana saja, selalu menambah keragaman bidangnya.

Para generalis memiliki pandangan luas yang dialami dari berbagai kondisi yang dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang sangat terspesialisasi dan berubah dengan cepat.

Belajar dengan mendalam berarti belajar dengan perlahan. Konsep yang menyatukan pemikiran dan menautkan beragam masalah dari berbagai perspektif. Berkeliaran dengan bebas, mendengarkan dengan cermat, dan menyerap apa pun. Generalis memiliki keterbukaan pikiran aktif yang tinggi, mempertimbangkan gagasan yang bertentangan, tidak mencari persetujuan, tapi mencari pengumpulan sudut pandang, sebanyak mungkin. Kemudian disintesis di otak.

Generalis adalah penyelesai masalah yang sukses, dengan mencurahkan energi mental untuk mencari tahu jenis masalah yang sedang dihadapi sebelum mencari strategi yang cocok, alih-alih langsung mencebur dengan prosedur hafalan.

Ketika informasi telah tersebar luas, menjadi jauh lebih mudah bagi seorang generalis yang lebih luas daripada seorang spesialis yang lebih sempit untuk mulai menggabungkan segalanya dengan cara yang baru.

David dengan terang dan jelas menunjukkan di sebagian besar bidang bahwa cara untuk unggul adalah "cicipi pengalaman secara luas, dapatkan banyak pengalaman, pilih jalan memutar, dan bereksperimen tanpa henti".

David mencontohkan dirinya sendiri, setelah lulus kuliah ia bekerja di kapal riset ilmiah samudera Pasifik. Kemudian mantap ingin menjadi seorang penulis, bukan ilmuwan. Dia tak pernah membayangkan harus melewati beberapa pekerjaan. Prinsipnya bersedia untuk belajar dan menyesuaikan sambil berjalan. Lalui periode "mencicipi", mulai dari lambat, intensif, dan bersiteguh. Pengalaman tidak pernah sia-sia jika berganti bidang atau pekerjaaan.

David menemukan bahwa di sebagian besar bidang, generalis, bukan spesialis, yang unggul. Generalis sering menemukan jalan mereka terlambat, dan mereka menyusuri banyak kepentingan daripada berfokus pada satu. Mereka juga lebih kreatif, lebih gesit, dan mampu membuat koneksi yang tidak dapat dilihat oleh rekan mereka yang lebih terspesialisasi.

Dari buku ini kita mendapatkan beragama informasi sejarah penting. David sangat teliti dan menghabiskan waktu panjang menceritakan perjalanan hebat atlet, seniman, musisi, penemu, dan ilmuwan paling sukses di dunia. Mulai dari Roger Federer, Tiger Woods, Jack Cecchini, pecatur keluarga Polgar, manajer Frances Hesselbein, hingga pelukis Van Gogh.

Membaca Range berarti menikmati pengalaman ketika David membagikan begitu banyak kebajikan tentang kinerja, kesuksesan, dan pendidikan. Kita harus mengetahui banyak hal, tetapi tidak perlu mengetahui cara kerja internalnya, karena itu bisa diserahkan pada pakar.

Cakupan buku ini dan implikasinya sangat bermanfaat. Kita akan belajar, mempertimbangkan, dan mempertanyakan kembali apa yang telah kita pelajari selama ini di hampir setiap aspek kehidupan.

Yang pasti, menghadapi dunia yang tidak pasti dan culas, keluasan atau keragaman pengalaman sangatlah berharga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja