Mengapa Kita Menonton Sirkus
Saya lupa kapan terakhir kali menonton pertunjukan sirkus, atau barangkali memang tidak pernah menontonnya?
Kita senang menyaksikan pertujukan yang menampilkan berbagai atraksi akrobat, sulap, badut, aksi hewan terlatih, hingga pertunjukan keterampilan ekstrem.
Kita menyukai tontonan seperti itu dan merasakan kekaguman dan kegemberiaan sewaktu menyaksikan hal-hal yang terkesan mustahil dilakukan. Dulu, tidak sedikit anak-anak bercita-cita menjadi pemain sirkus.
****
Vera mendapatkan tiga tiket kategori Gold dari kantornya yang merupakan salah satu sponsor ajang Great World Circus Makassar 2025 yang berlangsung sejak 10 Oktober sampai 26 Oktober 2025 mendatang.
Jadi kami bertiga, Uswa, Vera, dan saya berangkat. Siti kali ini absen, karena ia kurang sehat dan tak antusias diajak, ia memilih di rumah saja.
Setelah perjalanan 30 menit dari rumah melalui akses tol Pettarani-Sutami, pada pukul 10.20 kami sudah tiba di venue yang megah, Summarecon Mutiara Convention Center. Bersiap menyaksikan pertunjukan sirkus pada pukul 11.00. Show pertama hari ini, Minggu 19 Oktober 2025. Karena hari libur, tiket terjual habis, laris seperti pisang goreng.
Setelah sekitar 20 menit menunggu, pementasan pun dimulai. Kelompok sirkus ini yang berjumlah 12 artis adalah pemain sirkus profesional dari lima negara, yakni Kolombia, Meksiko, Rusia, Belarusia, dan Chili. Tim ini sepertinya dipimpin oleh Tuchi, sekaligus memandu perjunjukan yang berlangsung 90 menit dengan sekali jeda 15 menit, persis pertandingan sepak bola.
Silih berganti mereka menampilkan berbagai aktraksi memukau yang juga mendebarkan. Mulai dari aksi komedi, sulap, senam "melipat-lipat" tubuh, jugling, aksi keseimbangan di tumpukan kaleng, hula-hoop magic, aktraksi penari mengayun-ayun dan melompat di udara ketinggian 30 meter dengan alat khusus, membuat penonton berdecak kagum.
Pertunjukan ini tak ada lagi melibatkan hewan yang biasanya jadi daya tarik utama sirkus: harimau, gajah, burung, anjung, ataupun kuda. Pertunjukan sirkus memang sudah mengalami banyak perubahan menyesuaikan dinamika masyarakat modern. Jika dulu sirkus identik dengan pertunjukan di dalam tenda besar dengan hiburan akrobat hewan dan badut, maka saat ini sirkus dilaksanakan dengan konsep pertunjukan yang menggabungkan seni teater, budaya, dan teknologi modern yang menarik penonton dari segala usia.
Pertunjukan ini selain memberikan pengalaman yang seru kepada penonton, juga menambah wawasan tentang bagaimana pemain sirkus menguasai keahlian luar biasa dari pelatihan, ketekunan, dedikasi, dan kombinasai bakat artistik dan keterampilan fisik.
Setelah selesai pertunjukan, saat kami makan siang di LA.KU Pattiserie di kawasan Summarecon, Uswa mengatakan pertunjukan ini pengalaman sangat seru dan ia ingin menyaksikan lagi jika ada kesempatan.

Komentar
Posting Komentar