Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Kopi Purnabakti Pak Laba

Gambar
Jika kita pernah menonton film  Pursuit Happynes , Chris Gardner yang diperankan Will Smith mengatakan bahwa mungkin kebahagiaan adalah sesuatu yang hanya bisa kita kejar, dan mungkin kita tak pernah mendapatkannya walau bagaimanapun. Kebahagiaan benar-benar menjadi tujuan hidup semua orang. Betapa banyak upaya untuk mencari kebahagiaan. Padahal semuanya tersedia dalam diri. Baru-baru saya membaca buku  The Choice  karya Edith Eger, bahwa semua makna hakiki hidup akan datang dari diri sendiri. Each moment is a choice , kita memiliki kapasitas untuk membenci dan kapasitas untuk mencintai. Yang mana yang kita pilih, terserah kita, karena kita selalu dapat memilih bagaimana kita merespons. Secara umum banyak elemen yang menggambarkan definisi kebahagiaan. Misalnya memiliki harta benda, kesehatan tubuh, sukses dalam karir, memiliki cinta kasih sayang, pemenuhan hobi, rasa syukur, solidaritas berbagi bersama, dan sebagainya. Bahkan menjadi penulis amatiran di blog juga termasuk variabel keb

Solusi Perselisihan dengan Bank

Kisah ini soal pengalaman berselisih dengan pihak perbankan. Artikel ini saya buat karena merasa kecewa, kesal, bahkan sedikit emosi berkonflik dengan lembaga perbankan yang katanya terpercaya. Sekaligus sebagai pelajaran teman-teman untuk lebih berhati-hati menjalin kerja sama dengan bank yang secara psikologis dan ekonomi, kedudukannya sangat kuat dibanding dengan kita sebagai debitur yang lemah.  Maka, biarkanlah saya menumpahkannya di ruang ini. Tempo hari kami sepakat dengan sebuah bank plat merah untuk melaksanakan perikatan perjanjian kredit guna memodali kami membangun usaha rumah kos. Tentu saja agunannya adalah sertifikat (SHM) atas tanah tersebut dijadikan Hak Tanggungan melalui BPN via Notaris yang ditunjuk bank bersangkutan. Setelah pengecekan lapangan, SHM dinyatakan bersih, akhirnya dana cair dan kami langsung manfaatkan dana tersebut sesuai peruntukan. Kontrak kerja borongan tukang sudah diteken. Bahan material bangunan juga mulai masuk. Segalanya seperti berjalan sesua

Bola Klasik: Belanda Vs Spanyol di Piala Dunia 2014

Gambar
Saya masih ingat, sebelum pertandingan, surat kabar Kompas pada  Jumat, 13 Juni 2014, menulis pada  headline : Misi Balas Dendam “Si Orange”. Semua penggemar bola paham makna judul tersebut. Apalagi kalau bukan tentang kekalahan menyakitkan Belanda atas Spanyol di final Piala Dunia 2010, yang ditentukan pada menit ke-116 oleh Andreas Iniesta. Spanyol juara dunia baru, di final perdana, sedangkan Belanda seperti dikutuk tak pernah bisa memenangkan trofi berlapis emas itu, meski telah tiga kali sampai ke partai puncak. Jujur saja, saya tak sepenuhnya setuju dengan judul yang dipilih redaksi koran yang menjadi sumber saya dalam mengakses piala dunia, di tengah banjir informasi bola.  Bagi saya, balas dendam Belanda bisa tunai, jika berhasil menjadi juara dunia, lebih sempurna jika mengalahkan Spanyol di final. Asumsi saya, jika pun Belanda menang, maka itu belum memberikan apa-apa kecuali tiga poin pertama, bahkan belum menggaransi lolos dari penyisihan grup, apalagi menjadi juara.  Namun

Warisan Rene Albert di Juku Eja

Gambar
Klub PSM Makassar sudah banyak dilatih pelatih asing sejak Liga Indonesia bergulir pada musim 1994/1995, kebanyakan dari negara Belanda. Salah satu pelatih terbaik PSM sepengetahuan saya adalah Robert Rene Albert, yang menukangi PSM pada 2010-2011 dan kemudian 2016-2019. Kini Rene Albert menukangi Persib Bandung. Robert Rene Albert  membentuk PSM jauh lebih berkembang daripada sebelumnya, Jika bukan Rene peracik taktik PSM, pasukan PSM akan kedodoran menghadapi kerasnya Liga-1, setidaknya dalam lima musim terkahir. Meskipun Rene belum berhasil membawa Juku Eja memenangkan gelar kompetisi terakbar di tanah air. Kita berbicara tentang pelatih kelas satu yang bisa diandalkan tanpa keraguan, dan Rene paling mendekati kriteria tersebut. Sejarah menunjukkan prestasi PSM lebih baik jika ditangani pelatih asing daripada pelatih lokal. Penampilan berpakaian Rene cuek, gemar berkaos oblong -bercelana puntung; dan bertas pinggang. Ciri khas paling mudah dikenali adalah memakai topi bolong. Topi y

Rivalitas Mourinho vs Guardiola

Gambar
Hidup adalah tentang perjuangan dan perubahan. Barangkali ungkapan ini juga dapat menggambarkan rivalitas antara Jose Mourinho dengan Joseph Guardiola. **** Terlebih dulu saya ingin mengenang salah satu alasan menjadi penggemar Liga Inggris--sejak tahun 1996: Alex Ferguson (Manchester United) dan Arsene Wenger (Arsenal). Barangkali sekitar 50 laga saya tonton duel mereka di tepi lapangan. Dan pada akhirnya mendoktrin saya bahwa bentrok The Red Devils versus The Gunners sesunggunya persaingan dua manusia jenius sepak bola, Fergie dan Wenger. Kedatangan Jose Mourinho ke Chelsea (edisi I) pada 2004 hingga 2007 sedikit demi sedikit membuat rivalitas Fergie-Wenger terkikis. Dan semakin pudar sampai Fergie pensiun di akhir musim 2013 dengan trofi EPL ke-13. EPL tanpa Fergie terasa berbeda. Biarpun Jose Mourinho sudah kembali ke Chelsea setelah sukses bersama Inter Milan dan Real Madrid. Mourinho masih bisa membawa Chelsea juara di musim 2015, sebelum dipecat kedua kali oleh Roman Abramovich

Mengurai Persoalan Pendidikan Nasional

Gambar
Dari banyak persolan bangsa, persoalan pendidikan mungkin paling mendasar dan mendesak untuk segera dibenahi. Pendidikan, dari dulu, selalu mengalami persoalan multi aspek. Baik bersifat fundamental, struktural, dan kultural. Yang termasuk persoalan fundamental mungkin tentang akses untuk mendapatkan layanan pendidikan. Sejatinya pendidikan adalah hak. Bukan suatu komoditas atau privilege , hanya bagi mereka yang mampu membelinya.  Di Indonesia menuntut prinsip itu bisa terjadi dianggap mimpi siang bolong. Biaya pendidikan layak adalah urusan tentang biaya mahal, bahkan bagi keluarga kelas menengah. Masalah fundamental lain adalah peran dan metode guru dalam proses pembelajaran. Sebagian guru diyakini masih tradisional yang memposisikan dirinya sebagai pembimbing, pengajar, dan pelatih yang mempersepsikan diri tak pernah salah, selalu tahu segala hal, dan merasa superior terhadap muridnya. Materi pengajaran juga nyaris tidak ada yang baru, dan materi tersebut biasanya dengan mudah diak

Bola Klasik: Rivalitas Fergie Vs Wenger

Gambar
Biar bagaimana pertandingan Manchester United melawan Arsenal tidak pernah bisa diterjemahkan secara sederhana. Banyak sisi menarik yang layak dikupas dari duel sarat prestise ini. Sebelum Chelsea menjadi klub kompetitif dengan kiprah Jose Mourinho dan beberapa manager sesudahnya lewat kucuran duit raja minyak Roman Abramovich; transformasi Manchester City bersama Roberto Mancini dan kemudian Josep Guardiola yang makin cemerlang; era kejayaan baru Liverpool bersama Jurgen Kloop; praktis hanya ada dua klub yang mendominasi saban tahun gemerlap panggung Liga Inggris pada pertengahan era 1990-an hingga musim 2013: Manchester United yang diasuh sir Alex Ferguson, dan Arsenal yang ditukangi Arsene Wenger. Kedua tim bak dua kuda pacu terdepan yang tidak terkejar. Persaingan sengit “Iblis Merah” dan “Markas Peluru” di tanah Inggris akan selalu mendapat tempat pecinta sepak bola seluruh dunia. Ketika mereka bertarung, seakan seluruh aktifitas di dunia berhenti sejenak untuk menyaksikan laga ep

Usain Bolt 9,58 Detik dan Batas Kemampuan Manusia

Gambar
Nama Usain Bolt dari Jamaika melejit bak roket pada Olimpiade Beijing 2008 ketika meraih emas double sprint nomor prestise individual, 100 meter dan 200 meter, lengkap dengan torehan rekor terbaik dunia di Bird Nest Stadium, Beijing.  Bolt berlari 100 meter hanya ditempuh dalam 9,69 detik!!, memperbaiki catatan 9,72 detik miliknya sendiri. Berselang dua hari kemudian pada nomor 200 meter, waktu terbaik 19,32 detik milik sprinter legendaris AS, Michael Johnson, yang telah bertahan 12 tahun, tumbang oleh kilatan kaki Bolt dengan catatan 19,30 detik.  Dunia olahraga dibuat tercengang bagaimana bisa seorang Bolt berlari begitu cepat jauh meninggalkan rivalnya. Euforia, kehebohan, serta puja-puji mengalir kepadanya. Namun dunia ini tidak indah jika setiap orang memiliki asumsi seragam.  Tidak sedikit meyakini apa yang diperoleh Bolt adalah sebuah konspirasi, atau menggunakan zat terlarang untuk menunjang daya dorong tubuhnya secara kejap mata. Atau apalah caranya. Bolt didakwa curang.  Nam

Dari Zaman ke Zaman, Buku Selalu Istimewa

Gambar
Revolusi peradaban pertama dan terbesar dalam sejarah manusia adalah terbentuknya bahasa. Revolusi kedua terbesar adalah diciptakannya aksara. Terciptanya mesin cetak pada abad ke-15 merupakan revolusi susulan, demikan mengutip artikel Ariel Heryanto berjudul Huruf demi Huruf , dalam buku bunga rampai berjudul Bukuku Kakiku , terbitan Gramedia pada 2004. Buku adalah jendela dunia. Setiap kali membukanya, tambahlah pengetahuan kita. Buku juga guru, yang dengan suka rela kita mengikuti arahannya, ketika dengan perasaan gembira, mata membelalak, kita kagum akan kedalaman hikmatnya. Membaca buku memberikan pengaruh kuat terhadap perkembangan minat seseorang, berpengaruh atas keputusan seseorang untuk selanjutnya memilih karir, bahkan arah jalan hidup. Bukuku Kakiku total merangkum 22 artikel dari sosok intelektual atau cendekiawan Indonesia dari berbagai bidang ilmu kehidupan, akademisi, rohaniwan, budayawan, peneliti, ekonom, jurnalis, hakim, musisi, sampai atlet, terkait pengalaman mere

Belajar Sepanjang Hayat

Gambar
Saya menggemari tulisan-tulisan opini Doni Koesoema di surat kabar Kompas tentang dunia pendidikan.  Maka ketika membaca karya ilmiah Doni berjudul Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, kita menjadi lebih paham bagaimana seharusnya membangun dan merawat apa yang kita sering dengung-dengungkan pada banyak kesempatan dan waktu: pendidikan karakter.  Doni menyusun bukunya menjadi sembilan bab dalam 327 halaman. Ia menjelaskan dengan lengkap mengenai pendidikan karakter, mulai dari filosofi, konsep, para subyek yang berperan membentuk pendidikan karakter, dan bagaimana cara penilaian atau evaluasi pendidikan karakter yang tepat.  Doni yang menekuni ilmu filsafat membuka bukunya soal bagaimana pendidikan tak bisa dipahami dengan benar jika kita tak menghayati secara filosofis pengalaman dan perilaku manusia. Filsafat membawa manusia pada kehidupan kontemplatif. “Manusia mengukur waktu dan waktu mengukur manusia” tulis Doni mengutip ungkapan asal Milan Italia tersebu