Era Kejayaan Inggris

https://www.uefa.com/uefaeuro-2020/match/2024487--ukraine-vs-england/

Inggris kembali bertanding di Stadion Wembley, “Katedral sepak bola”, untuk menghadapi Denmark di semifinal Piala Eropa 2020.

Membahas kekuatan faktual dari sisi teknis tentu sudah banyak dibedah karena bisa diukur dari beberapa pertandingan yang telah dijalani. Barangkali lebih menarik perhatian saya adalah sejarah sepak bola, dan juga persepsi tentang tim Inggris. Negara yang didukung banyak hal, sejarah panjang, kumpulan pemain kelas dunia, pelatih hebat, dan sebagainya.

****

Sesuatu yang istimewa sedang terjadi pada tim Inggris. Saat ini "Three Lions" penuh dengan karakter hebat, pemain bagus, dan pemimpin berpengalaman.

Manajer Gareth Southgate menghadirkan gairah dan suasana baru. Tim yang terorganisasi dengan baik dan menunjukkan semangat bertarung, dan punya ambisi juara yang sangat luar biasa. Southgate adalah pelatih hebat, tidak hanya urusan dalam meracik teknik, namun juga bagaimana cara pendekatan terhadap para pemainnya. Menanamkan fokus, kerja keras, konsisten, dan solidaritas.

Inggris menjelma tim dengan kolektivitas, pantang menyerah, dan tanpa rasa takut. Kebersamaan dalam waktu panjang membuat mereka menjadi satu hati, dan pikiran.

Kunci kesuksesan Inggris terletak pada pertahanan mereka yang sangat kuat. Duet bek tengah Jhon Stones dan Harry Maguire menjadi pondasi dalam permainan Inggris. Kestabilan dan konsistensi Jhon dan Harry dalam kecepatan dan membaca permainan lawan membuat gawang yang dikawal Jordan Pickford belum kebobolan dari lima pertandingan, terkokoh dari seluruh tim peserta.

Kekuatan utama Inggris adalah keseimbangan. Dua gelandang bertahan bertenaga kuda Kalvin Philips dan Declan Rice bertugas dengan baik menjaga keseimbangan sekaligus meredam serangan lawan. Duet Philips dan Rice selalu bisa merebut bola dan dengan cepat mendistribusikan kepada salah satu dari Mason Mount, Jack Grealish, Luke Saw, atau Rahem Sterling. Mereka punya kemampuan melihat celah di depan gawang lawan dan memberikan umpan akurat dari sektor sayap.

Inggris memulai turnamen dengan perlahan, dan meningkat di setiap pertandingan. Pendekatan pragmatis dengan strategi bertahan dan menyerang cepat. Setelah membuka skor, mereka segera menguncinya. Mereka mulai paham, lebih pengalaman, bagaimana menjalani pertandingan besar penuh tekanan, seperti yang kita saksikan saat membekap Jerman di babak 16 besar dan menghancurkan Ukraina di perempat final.

Inggris melangkah jauh dengan sangat meyakinkan, bukti determinasi, semangat, dan kualitas mereka. Hasil manis yang dibangun Southgate sejak 2016.

Sejak di tangan Southgate, ada beberapa momen sejarah. Pada malam tiga tahun lalu Inggris mengusir salah satu hantu masa lalu mereka dengan kemenangan adu penalti atas Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Pekan silam mereka menciptakan tonggak sejarah besar, dengan kemenangan pertama atas Jerman di babak gugur sejak Piala Dunia 1966. Dan terakhir di Roma, Inggris menampilkan pertunjukan serba hebat melawan Ukraina, yang mengantarkan semifinal back-to-back pertama “Three Lions” sejak 1968--di atas Jerman.

Malam ini di Wembley, bertanding melawan Denmark merupakan peluang yang luar biasa untuk membuat sejarah menembus ke final sekaligus menjuarai Piala Eropa. Momentum kuat “Three Lions” yang berambisi besar menciptakan kejayaan baru di turnamen akbar setelah 55 tahun mengalami kekecewaan dalam penantian.

Salam Euro.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja