Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Gambar
Usai balapan 62 laps, dan   podium   celebration  pembalap Lando Norris, Max Vesrtappen, dan Oscar Piastri pada pukul 22 di Zone 1, r angkaian Singapore F1 Night Race 2024 selama tiga hari akan ditutup oleh penampilan Lenny Kravitz di Zone 4 Padang Stage, dijadwalkan pada pukul 22:25. Berjalan dari Zone 1 saat star, kami sudah tiba di Zone 4 sebelum finis, tepatnya di Singapore Reaction Club , taman rumput yang menyatu dengan Panggung Padang, venue konser. Zone 4 sangat lapang, bisa menampung lebih 30 ribu penonton, tapi membuat pengunjung lebih terhubung.  Berbagai atraksi dan pertunjukan kembang api melengkapi  suasana malam meriah. Vera dan saya memilih cepat bergeser ke depan stage mencari posisi enak menyaksikan konser Lenny yang akan dimulai 30 menit lagi. Kami menunggu dengan duduk melantai di permukaan paving blok di depan panggung untuk meluruskan kaki bergabung dengan ribuan fans. Lenny naik ke panggung pada pukul 22:32 dan membuka konsernya dengan hits yang juga title al

GP Singapura: Balapan di Bawah Lampu Sorot Marina Bay (9)

Gambar
Grand Prix  Singapura adalah balapan pertama yang diadakan di bawah lampu sorot, sejak tahun 2008. Balapan yang kita nantikan,  sangat bergengsi di kalender Formula 1.  Dilangsungkan di sirkuit jalan raya berkecepatan maksimal, pada malam hari cuaca panas dan kelembapan tinggi yang menyengat pembalap. Apa pun bisa terjadi, lihatlah pada musim 2023, dari 23 races hanya balapan Singapura yang lepas dari genggaman Red Bulls, dimenangkan Carlos Sainz dari Ferarri. **** Sejak akhir tahun 2023, saya berniat mewujudkan impian menonton balapan Formula 1 langsung di sirkuit. Tentu saja GP Singapura yang paling dekat dan realistis. Saya pun beritahu ke Vera, ia setuju dan kemudian pada awal Januari ia mengusul cuti tahunan kantor akan ia gunakan pada akhir September, jadwal pelaksanaan GP Singapura. Masih delapan bulan lagi, di mana ada 15 balapan sebelum Singapura.  Pertama kami beruntung mendapatkan tiket PP Makassar-Singapura pesawat Scoot seharga 2,3 juta rupiah. Lebih murah dari Makassar

Ketika Orang Bugis Berkunjung ke Bugis Village (8)

Gambar
Minggu pagi 22 September pukul 6.30 setelah menyeduh "Kopi Ujung" dari Makassar di lobi hotel, saya menyempatkan berjalan menikmati suasana pagi yang sepi dan tenang kontras dengan kehidupan malam Chinatown yang gemerlap. Memilih rute beda dengan yang dilalui semalam, saya melewati beberapa pemukiman etnis China yang khas dan unik.  Ada satu tempat menarik perhatian saya yakni Kedai Tong Ah Eating House di kompleks Keong Saik.  Kedai yang buka sejak 1939- sebelumnya menempati gedung Toah Building Head Potato yang sangat ikonik di persimpangan Teck Lim dan Keong Saik Rd-  ini ramai sekali dikunjungi pengunjung yang ingin minum kopi tradisional dan sarapan  roti panggang kaya plus telur setengah matang.  Di pintu kaca kedai tertulis,  "A Ritual for Starting the Day in Singapore". ****  Pagi hingga siang hari Minggu ini kami akan menghabiskan waktu di Bugis Village. Senang dan bangga rasanya sebagai orang Bugis, nama sukunya dijadikan sebuah destinasi terkenal di negar

Suatu Malam di Chinatown (7)

Gambar
Menumpang Bus nomor 174 dari Orchard, kami turun di halte tepi New Bridge Rd, yang sepertinya jalan utama distrik Chinatown, dan melanjutkan berjalan kaki sejauh 800 meter untuk sampai di Buttrenut Tree, penginapan yang berlokasi di Teck Lim Rd.  Kami tiba di Chinatown pukul 19.35, puncak waktu makan. Sepanjang perjalanan kami melewati ratusan kedai, restoran, dan cafe yang sangat ramai dipenuhi orang bersantap. Saya nyaris tidak melihat ada meja kosong dari ratusan kedai tersebut.  Aroma masakan tidak bisa terhindar dari trotoar jalur kami berjalan, mulai kwetiau, sate, bihun, hingga bebek panggang, makanan itu didampingi minuman bir yang berbusa-busa di botol maupun gelas kaca ukuran jumbo. Tiap meja mereka meriung bersantap dan bercengkerama. Barangkali juga karena ini Sabtu malam. Tentu kebanyakan orang China, meskipun tidak sedikit juga orang bule di sana. Selain karena wisata kuliner autentik, Chinatown Singapore adalah salah satu lokasi populer yang ramai dikunjungi dengan perp

Legenda Merlion Park dan Kecanggihan MRT (6)

Gambar
Pada Sabtu 21 September 2024, kami mesti pindah penginapan, dari Yotel di Orchard ke Butternut di Chinatown. Pukul 12.15 kami check - out tapi masih menitipkan koper-koper di lobi Yotel, karena terlebih dulu kami akan pergi berkeliling ke sejumlah destinasi, Merlion Park, Kampung Bugis, Serangoon, dan tempat apa saja yang masih mungkin dikunjungi. Menumpang Bus nomor 36 kami menuju Merlion, bus harus berhenti di satu halte sebelum Halte Raffle Place, karena banyak rute yang harus ditutup karena ajang Formula 1. Jadinya kami berjalan jauh, di tengah berjalan kaki di pedestrian yang tertata baik, kami singgah untuk membungkus bekal makan siang McDonald di Raffles City. Saya membayarnya dengan kartu Ez - link senilai SGD-14. Untuk sampai ke Merlion kami melewati zone Clifford Pier dan Fullerton Hotel, di sini kita melintasi Gate-5 GP Singapura Formula 1. Lalu kita sampai di tepi Sungai Downtown Core, dan Boulevard Fullerton Rd yang luar biasa ramai dan langsung menemui Merlion. Afdal ra

Dua Kali Tersesat dan Barang Ketinggalan di Bus (5)

Gambar
Jumat petang pukul 18.30 kami berempat dan puluhan pengunjung yang masih di dalam diminta untuk segera mengosongkan  Universal Studios. Saat keluar kami kembali berfoto-foto di Globe raksasa Universal, sebelum menuju ke halte bus yang berada di basemen. Kami ingin segera balik ke area Orchard, dengan perhitungan satu jam perjalanan, maka kami tiba pukul 19.30 dan bisa langsung cari makan malam. Meredam keraguan dan tanpa bertanya, kami kembali naik bus nomor sama saat datang: 123. Perkiraan saya Bus 123 akan melakukan perjalanan dengan rute balik. Ternyata rute bus tersebut menuju ke pemberhentian akhir, yang membawa kami "tersesat", di Sentosa Night Mode (SNM). Rencana kami balik ke kota buyar, kami memutuskan menghabiskan Jumat malam ini di zone SNM, yang sepertinya merupakan destinasi baru Singapura yang tak kalah oke. SNM menggelar beragam kegiatan akhir pekan seperti pesta kembang api, petualangan gastronomi, perjalanan kereta gantung, festival pasar dan kuliner, dan se

Bermain dan Bersenang-senang di Universal Studios (4)

Gambar
Hari kedua di Singapura kami agendakan ke Universal Studios, t aman hiburan terbesar di Singapura bahkan di Asean. Sebagai informasi Universal Studios hanya ada di lima lokasi di empat negara: Amerika Serikat (2), Jepang, Singapura, dan China.  Pagi itu Jumat 20 September 2024, pukul 8.10 seusai sarapan cemilan dan teh panas (kamar yang kami pesan tidak mendapatkan breakfast ), saya mengantar Siti dan Uswa berenang di level-10. Pool satu lantai dengan restoran dan gym . Tak lebih lima tamu yang ada di kolam mungil berukuran sekitar 2,5 x 20 meter saat itu, jadi Siti dan Uswa seolah berenang di rumah, heheh. Tepat pukul 11.00 kami sudah siap di Halte Royal Thai Embassy-09179, menunggu datangnya Bus nomor 123, yang akan mengantar kami ke Universal Studios yang berlokasi di Resort World Sentosa sejauh 7,5 kilometer yang akan ditempuh kira-kira 45 menit.  Tiba pukul 12.05 di pemberhentian halte bus di area  basement  yang luas, seperti terminal. Setelahnya berjalan sekitar 300 meter untuk

Naik Bus dan Jalan-jalan Malam di Orchard (3)

Gambar
Kami memutuskan naik bus dari Changi  menuju Orchard dengan alasan ingin menikmati suasana kota-negara Singapura dan merasakan perjalanan lalu-lintas yang teratur dan rapih. Alasan kedua karena tarifnya lebih murah (SGD 12) untuk 4 orang atau sekitar 142 ribu rupiah. Hampir sama tarif  Mass Rapid Transit (MRT), kereta bawah tanah Singapura yang terkenal andal dan akurat. Sebagai bandingan jika menumpang taksi ratenya  SGD 25-30. Dari Halte Changi T1 menumpang Bus nomor 36 kami mulai meluncur pada pukul 17.5 yang berdasarkan estimasi hasil menengok di aplikasi MyTransport akan tiba di tujuan, di Halte Royal Thai Embassy 09 dalam waktu 1 jam 24 menit, melalui 35 pemberhentian sepanjang 22 kilometer. Perjalanan dari bandara ke pusat kota atau biasanya ke hotel, menjadi hal pertama dan paling mudah jika kita (saya) ingin menilai karakter satu kota. Lihatlah warganya berlalu lintas, maka itu mencerminkan realitas dinamika kota tersebut. Baik atau buruk? Seberapa lama kota ini layak dida

Rekreasi di Changi (2)

Gambar
Kami senang dengan penerbangan yang tiba siang hari. Dengan begitu kami bisa leluasa menjelajahi Changi, bandara modern yang menawarkan banyak hiburan menyenangkan. Changi bukan sekadar bandara, banyak kegiatan di Changi yang menghibur penumpang, satu alasan yang membuat Changi lebih unggul dibandingkan bandara lain di seluruh dunia. Keluar dari kabin melalui garbarata pada pukul 14.35, kami menyusuri Terminal 1 yang penuh dengan toko. Di ujung dekat eskalator kita akan terpukau dengan instalasi kinetic rain , semacam lampu-lampu mungil yang mirip dengan butir-butir air hujan dengan gerakan konfigurasi indah. Hiburan selanjutnya adalah self - portrait art berupa karya seni kinetik menggunakan papan flip ( flap   pix ) yang berada di Terminal 2.  Dari papan flip kami lanjutkan suasana aktraksi The Wonderfall , masih di Terminal 2. Wonderfall adalah air terjun digital setinggi 4 lantai, sangat megah dan memukau, mengalir di antara taman vertikal yang tampak nyata dan merambat di ked