Catatan Putaran Grup Piala Dunia 2022


Pertandingan babak penyisihan Piala Dunia Qatar 2022 telah berakhir pada Jumat 2 Desember 2022.

32 negara dalam delapan grup menyelesaikan 48 pertandingan, dan telah mendapatkan 16 tim berhasil maju ke babak gugur. 16 negara lain tersisih, termasuk Qatar, pencapaian tuan rumah terburuk dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia.

Komposisinya sebagai berikut: 8 negara Eropa, 3 negara Asia-Pasifik, 2 wakil Conmebol, 2 Afrika, dan 1 dari Concacaf. Zona Asia paling meningkat jika melihat hasil Piala Dunia sebelumnya.

Dari delapan grup, ada yang sesuai prediksi, tapi lebih banyak menghasilkan kejutan besar. Deretan pertandingan membuktikan bahwa ini adalah Piala Dunia paling menghebohkan dengan kejutan-kejutan ajaibnya.

Kita pun semakin paham, sepak bola bukan permainan yang sepenuhnya rasional dan matematis. Reputasi sebuah tim tak berlaku lagi di atas lapangan Piala Dunia. Jerman, juara dunia empat kali disisihkan Jepang dan Spanyol di Grup E yang sangat keras hingga menit terakhir.

Juga Belgia dengan materi pemain klub elite Eropa disingkirkan Maroko dan Kroasia di Grup F. Terakhir malam tadi Uruguay, juara dua kali Piala Dunia harus angkat koper lebih cepat, meskipun menang 2-0 atas Ghana, karena saat bersamaan Korea Selatan menang dramatis atas Portugal di menit akhir pertandingan penentuan Grup H.

Piala Dunia 2022 cenderung kembali mengarah ke benua Eropa. Konfederasi ini dipastikan mengisi 2 tiket perempat final, karena pada babak 16 besar dua laga mempertemukan negara UEFA yakni Perancis ditantang Polandia, dan Portugal bertemu La Nati Swiss. Mereka sepertinya paham benar bagaimana unjuk kekuatan di panggung besar.

Pasukan "Ayam Jantan" Perancis sebagai kandidat terkuat ditantang Polandia yang lolos dengan "keberuntungan" di Grup C. Jika Perancis menang akan berhadapan dengan pemenang laga Inggris melawan Senegal, "Singa Terangga". Semestinya, Inggris bisa menang, dan kemudian bertemu Perancis. Laga raksasa Eropa Inggris melawan Perancis  tentu sangat menarik. Duel yang mengingatkan rivalitas yang sudah lama tidak bertemu di ajang besar.

Di bagian bawah, Spanyol yang dituduh "mengalah" dari Jepang di laga penentuan Grup E, untuk memilih jalur berbeda, akan berhadapan dengan Maroko, wakil Arfika yang menjadi juara Grup F mengungguli Kroasia dan memulangkan Belgia.

Tentu saja Spanyol diunggulkan menghentikan terjangan tim "Singa Atlas" Maroko. La Roja dengan materi dan pengalaman yang dimiliki diyakini masih bisa melewati teror Maroko. Namun ini laga knockout Piala Dunia, tak ada yang mudah, tak pernah berhenti tercipta kejutan.

Jika benar lolos, Spanyol akan menghadapi pemenang duel UEFA, Portugal vs Swiss di perempat final. Saya ragu Portugal bisa mengalahkan "Palang Putih", karena Swiss adalah tim yang terorganisir solid dan punya fisik sangat kuat.

Di bagan sebelah, Brasil dan Argentina menjadi tumpuan konfederasi Conmebol mematahkan dominasi Eropa sejak Piala Dunia 2006. Untung saja penampilan Argentina dan Brasil di Qatar bisa diandalkan.

Argentina yang sempat dikejutkan kalah dari Arab Saudi di match-1 akhirnya bisa bangkit dan menjuarai Grup C. Lionel Messi dkk sudah melewati fase kritis dan siap memulai babak gugur Piala Dunia. Albiceleste akan ditantang Australia. The Socceros berhasil lolos dari ketatnya persaingan Grup D. 

Setiap pertandingan yang dimainkan Argentina di Qatar bisa jadi pertandingan terakhir Lionel Messi berseragam Argentina. Ini Piala Dunia ke-5 peraih 7 kali Ballon D'or sejak Piala Dunia 2006, dan ia belum pernah memenangkan trofi Piala Dunia sehingga ia bisa disejajarkan dengan "Dewa" Diego Maradona yang wafat pada 25 November 2020.

Jika behasil melewati Australia yang sangat antusias menjalani babak gugur sejak Piala Dunia 2006, Argentina diproyeksikan bertemu Belanda di perempat final. Belanda "Orange" diyakini bisa mengatasi perlawanan keras Amerika Serikat, walaupun penampilannya belum meyakinkan.

Pelatih Louis van Gaal lebih mengutamakan pragmatisme dan kemenangan dibandingkan memainkan "Total Footbal" Belanda yang sudah terkenal sejak 1974. Namun jangan pernah meremehkan Belanda dan Van Gaal, bisa saja mulai babak gugur ini Van Dijk cs mengeluarkan performa kelas satu dunia sesuai dengan ekspektasi pendukung mereka. Jika terbukti, tak ada yang bisa membendung mereka.

Jadi bayangkan duel Argentina vs Belanda akan memperbutkan satu tiket semifinal. Laga yang mengulang perempat final Piala Dunia Perancis 1998 di mana Argentina kalah 1-2 lewat pertandingan dramatis dan momen gol spektakuler Dennis Berkamp. Gol Berkamp disebut sebagai salah satu gol ikonik Piala Dunia sepanjang masa.

****

Satu tiket semifinal lagi akan diperebutkan 4 negara: Jepang, Kroasia, Brasil, dan Korea Selatan.

Saya tak sabar menantikan pertemuan Jepang vs Kroasia. Jepang sudah mengalahkan Jerman dan Spanyol, sehingga "Samurai Biru" percaya diri bisa pula menghentikan The Vatreni, finalis Piala Dunia 2018, yang sudah mulai menurun level permainannya. Jepang kini sudah mencapai permainan level global, menjadi kekuatan utama, tak lagi sekadar mengimbangi, tapi sudah bisa membunuh raksasa.

Pemenang duel tesebut akan berhadapan dengan Brasil yang asumsinya mengalahkan Korea Selatan di babak 16 besar. Brasil sendiri belum benar-benar ideal walaupun mengalami perkembangan dari laga pertama hingga laga ketiganya. Tidak akan mudah bagi Neymar dkk mengatasi perjuangan keras Taeguk Warriors yang pantang menyerah. Korea Selatan ingin membungkam "Tari Samba" yang sangat favorit memenangkan Piala Dunia ke-6.

Brasil mesti waspada dan harus tampil lebih baik lagi. Pelatih Tite punya tugas mengutamakan kolektivitas tim dari materi bintang-bintang yang dimiliki. Piala Dunia tidak akan berpihak pada tim yang mengedepankan penampilan individual sang bintang dunia sekalipun.

Tidak ada final Argentina melawan Brasil di Qatar, karena maksimal mereka bertemu di semi final. Jadi lebih baik kita saksikan saja laga-laga seru babak gugur Piala Dunia 2022 mulai malam ini, 3 Desember 2022.

Pesta sepak bola dunia ini menyisakan 16 pertandingan hingga partai final di Doha, 18 Desember nanti.

Hayya Hayya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja