Pele Pahlawan Sejati Brasil
Sudah lebih setahun saya menyaksikan film dokumenter berjudul Pele, di platform Netflix, namun entah kenapa saya baru tertarik menuliskan rangkumannya pada momen Piala Dunia Qatar 2022.
Film dokumenter sepak bola ini disutradarai duet David Tyhorn dan Ben Nicholas rilis pada 23 Februari 2021, mengabadikan perjalanan luar biasa Edson Arantes do Nascimento menjadi pesepakbola paling terkenal di dunia dan pahlawan bagi negaranya.
Diceritakan oleh Pele sendiri dengan menyentuh, pada beberapa momen ia bahkan tak kuasa menahan tangis mengenang perjalanan karir sepak bolanya yang ia bangun sehingga menjadi satu-satunya pemain yang menang tiga Piala Dunia dari empat kali tampil; mencetak 1.282 gol dalam 1.367 pertandingan profesional sepanjang karirnya.
****
Pele lahir pada 23 Oktober 1940, ayahnya Dondinho, pesepakbola lokal dari klub Fluminese. Pele kecil hidup pada masa tak berkecukupan, ia kerja serabutan, menjadi penjaga kedai cafe, menjajakan jasa menyemir sepatu. Pele kecil yang hobi sepak bola tak sanggup membeli sepatu bola.
Semua orang di Brasil, termasuk Pele, selamanya mengenang peristiwa pertandingan menentukan antara Brasil melawan Uruguay di Piala Dunia Brasil 1950. Piala Dunia pertama yang digelar selepas Perang Dunia II.
Timnas Brasil begitu dekat dengan trofi perdana. Nyaris seluruh warga Brasil ingin menjadi saksi hidup peristiwa besar nasional, laga yang digelar di ‘kuil sepak bola’ Stadion Maracana, Rio de Jeneiro.
Belum ada siaran televisi waktu itu, sehingga satu-satunya cara harus menyaksikan langsung di stadion. Tak kurang dua ratus ribu orang datang dan tercatat sebagai penonton terbanyak dalam sejarah sepak bola.
Pele masih kanak-kanak 10 tahun, ia hanya bisa mendengarakan pertandingan di saluran radio. Satu pertandingan historis yang memberi dampak bagi pribadi Pele dan seluruh negara.
Sesungguhnya Brasil hanya butuh hasil imbang (Piala Dunia 1950 belum menerapkan sistem final, tapi perhitungan poin), ternyata secara menyakitkan dikalahkan oleh Uruguay dengan skor 1-2, sehingga tim Celeste memenangkan trofi kedua di hadapan tangisan tak terkira ratusan juta warga Brasil yang gila bola.
Sampai saat ini, Piala Dunia 1950 melambangkan kegagalan nasional Brasil terbesar. Pele mengenang ia melihat ayahnya menangis meratapi kegagalan tragis Brasil 72 tahun silam itu. Orang Brasil tak percaya diri, merasa tak berharga jika merasakan emosi Maracana 1950.
Pele kecil kemudian mencoba menghibur sang ayah dengan berjanji akan memenangkan trofi Piala Dunia untuk menyembuhkan luka mendalam bagi ayah dan negara.
Bersaman dengan ‘aib’, peristiwa Maracanaior 1950 adalah inspirasi, momentum kuat, yang barangkali menjadi faktor membangun Brasil menjadi negara terbesar dan penuh dengan talenta-talenta pesepak bola kelas dunia.
****
Pele datang pada masa kelahiran Brasil sebagai negara modern, tak lama setelah Maracana 1950.
Pele tak pernah keluar negeri, dan kita baru mengetahui perjalanan pertama Pele ke luar Brasil adalah melawat ke Swedia pada 1958, untuk bertanding membela Brasil pada Piala Dunia edisi ke-6. Pele remaja 17 tahun, pesepak bola termuda yang tampil di ajang terakbar.
Saat itu Brazil belum terkenal sebagai negara sepak bola. Sama sekali bukan favorit. Brasil bergabung dalam Grup-4 bersama Uni Soviet, Inggris, dan Austria. Brasil memuncaki persaingan dengan perolehan tujuh poin hasil dua kemenangan atas Soviet dan Austria. Pele belum menciptakan gol di penyisihan.
Bintang terang Pele dimulai pada fase knockout. Ia mencetak gol tunggal membawa kemenangan Brasil atas Wales di babak perempat final. Di semifinal Brasil berhadapan dengan Perancis, Pele mencetak tiga gol luar biasa dan Brasil menang telak dengan skor 5-2. Dua gol lain dibuat oleh Vava dan Didi. Sementara dua gol Perancis diciptakan oleh Just Fointaine dan Fiantoni.
Final akbar Piala Dunia 1958 akhirnya mempertemukan Brasil menantang tuan rumah Swedia. Laga yang dihelat pada 29 Juni 1958 di Stadion Rasunda Solna, dan disaksikan sekitar 50.000 penonton dan ratusan juta pemirsa televisi hitam-putih.
Seperti yang sudah terarsip dalam sejarah, final 1958 dikenang sebagai pertandingan dan final Piala Dunia paling ikonik, karena sosok Pele yang memuncaki sepak bola dunia dengan cara luar biasa. Pele mencetak dua gol hebat kemenangan 5-2 yang mengantarkan Brasil juara Piala Dunia pertama, bahkan dimenangkan di benua Eropa.
Prestasi fantastis Pele cs, di Swedia membuat orang Brasil mencintai lagi negaranya. Brasil mempertahankan gelar di Piala Dunia Chili 1962, meskipun saat itu Pele cedera di fase penyisihan. Tak hanya di tim nasional, di tingkat klub, Pele juga bintang Santos menjadi juara dunia mengalahkan raksasa Eropa kala itu, Benfica.
Pele disebut intitusi nasional, dia dianggap bangsawan, pahlawan negara. Sosok paling menginspirasi Brasil.
Fenomena Pele muncul pada masa kelahiran Brasil sebagai negara modern. Ia produk dari zaman tepat ketika televisi mulai populer. Ia jutawan pertama industri sepak bola. Demam Pele melanda Brasil, ia idola berkualitas. Perempuan ingin jadi pacarnya, laki-laki ingin jadi temannya, semua orang ingin menjadi tetangganya.
Dokumenter ini juga menceritakan tautan sepak bola Brasil yang dijadikan alat propaganda oleh pemerintahan militer di bawah rezim diktator Emilio Medici.
Kekuasaan Medici sangat besar, ia sesukanya mengontrol sepak bola dan mengintervensi tim nasional Brasil yang akan berlaga pada Piala Dunia 1970.
Medici bahkan mengganti pelatih Joao Saldanha beberapa bulan sebelum Piala Dunia 1970 dimulai karena merasa tak puas pemilihan pemain dan taktik bertanding Brasil. Saldanha digantikan Mario Zagalo, rekan Pele pada Piala Dunia 1958.
Perjalanan Brasil 1970 dilewati dengan mengalahkan juara bertahan Inggris, membalaskan dendam pada Uruguay di babak semifinal, serta menampilkan sepak bola terhebat dalam final Piala Dunia dengan menghancurkan pertahanan Italia dengan skor 4-1, lewat permainan yang memukan seluruh dunia.
Zagallo dan Pele berhasil mengantar Brasil juara Piala Dunia 1970 dengan tim yang dianggap sebagai tim nasional terbaik sepanjang sejarah.
Pele menceritakan Brasil 1970 di Meksiko dengan emosi meluap-luap, tak sanggup tidak menangis.
"Brasil adalah negaraku, itu berarti segalanya untukku", ujaran Pele yang terkenal.
Salam Piala Dunia.
Komentar
Posting Komentar