GP Arab Saudi: Balapan di Jalan Raya Corniche (10 - Selesai)

Saya tidak menyangka jadwal ibadah umroh beririsan dengan pelaksanaan event balapan GP Saudi Arabia Formula-1 pada 18-20 April 2025, yang digelar di Jeddah. Awalnya kami akan berangkat pada 16 April 2025, tapi dimajukan ke tanggal 12 April, karena sudah mepet dengan persiapan musim haji 1446 H. 

Sebagai penggemar Formula-1 saya berniat nonton balapan paling prestius tersebut, mencari selah-selah dari jadwal yang sudah disusun pihak travel. Saya ketagihan menyaksikan balapan "jet darat" dan merasakan atmosfer fans zone Formula-1 setelah pertama kali menonton GP Singapura, September 2024 lalu.

Pada GP Saudi ini, kami hanya bisa menonton pada hari pertama, Jumat 18 April 2025. Tidak apa, pasti tetap seru dan menghibur menyaksikan langsung balapan babak Free Practice-1 pada pukul 16:30 dan Free Practice-2 yang berlangsung pukul 20:00.

Di perjalanan kereta cepat Haramain, kami baru memburu tiket, semuanya dijual online. Harga tiket hari-1 memang paling murah, sedangkan tiket race day pada Minggu malam bisa tiga kali lebih mahal.

Ternyata hanya tiket kategori General Admission (GA) seharga 100 Riyal yang masih tersedia, padahal kami sebenarnya ingin nonton di Central Grandstand (CG). Penonton GA punya akses di seluruh zona fans, tapi tidak memiliki seat di tribun, jadi menyaksikan balapan dari pagar pembatas dengan berdiri.

Dari Al Sulaymaniyah Station Jeddah, dengan menumpang taksi kami tiba di venue sirkuit pada pukul 14:30, setelah sempat ribet menemukan gerbang masuk. Supir taksi belum paham jalan raya Corniche di pesisir Laut Merah ini "disulap" menjadi sirkuit jalan raya. Kami juga lama baru mengetahui jika jalur masuk berdasarkan petunjuk yang tertera di tiket.

Lanskap venue sirkuit Corniche berbeda karena berada di tepi Laut Tengah, sehingga tidak ada akses dari sebelah barat, semua penonton datang dan keluar hanya melalui arah timur. Parkiran kendaraan dan gerbang penonton tiket GA berada di area terjauh, sebelah utara Red Sea Mall. Kita berjalan kaki 500 meter untuk menemukan loket penukaran tiket menjadi wristband, kemudian menaiki suttle bus yang akan mengantarkan ke venue.

Begitu di dalam, untuk menghindari sengatan panas dan dehidrasi, Vera dan saya banyak minum air mineral yang banyak dibagikan gratis di zona fans. Saya juga sempat membeli Redbull Energy Drink, dan makan siang yang telat di kursi taman dekat gerbang selatan.

Belum rampung urusan perut, raungan puluhan mobil tim Formula 1 sudah memekakkan telinga, tanda sesi Latihan-1 sudah dimulai pukul 16:30. Waktunya juga bagi kami menjelajahi setiap ruas zona fans. Ada tiga fans zone di venue, kita bisa mengakses semuanya, dan suasananya benar-benar menyenangkan. 

Setelah sesi latihan 1 yang tak diduga mobil Pierre Gasly dari tim Alpine Renault tercepat, kami berada di fan zone C-D, mengantre untuk menaiki "Jeddah Ferri Wheel", bianglala yang jadi ikon Corniche. Luar biasa sekali bisa menyaksikan lanskap sirkuit yang meriah, Jeddah Tower, Masjid Terapung, lalu tintas Jeddah, dan Laut Merah, menanti matahari terbenam.

Puncak kemeriahan adalah ketika waktu malam di zona fans utama. Di tengah area berdiri panggung megah, yang sore itu band asal Mesir, Tu8le, baru selesai tampil, dan besok giliran Jennifer Lopez konser.

Pengunjung sudah sangat ramai, mereka menikmati banyak kegembiraan dari games, meet and greet, kegiatan seru seperti show car, simulator drive and pitstop, virtual garage, dan banyak lagi. Semua bisa kita ikuti dengan gratis, karena include dengan harga tiket. 

Pada pukul 20:00, kami membeli paket fastfood lokal yang terkenal, Al Baik, dua potong Pizza, dan kopi populer Juju untuk santap malam di tengah keriuhan zona fans menonton bareng Free Practice-2. Kali ini dua mobil "papaya" Mclaren yang dikemudikan Lando Norris dan Oscar Piastri unggul.

Tak terasa sudah pukul 21:10. Kami sebenarnya masih betah, dan rasanya penonton juga tidak berkurang meski tak ada lagi balapan. Tapi karena kami harus mengejar kereta pada pukul 23:32, kami bergegas meninggalkan venue yang sangat berkesan ini.

Saat berjalan keluar, saya membatin bahwa menonton GP Saudi 2025 ini pengalaman unik. Hari pertama bisa datang langsung ke sirkuit, hari-2 berada di perjalanan penerbangan Madinah ke Jakarta, dan pada hari-3 saat balapan utama, saya menyaksikan di layar televisi di Makassar, berjarak 9.500 kilometer dari Corniche Jeddah. Memberikan pengalaman mendalam.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Review Enlightenment Now: Kehidupan Menjadi Lebih Baik

Kenangan di Prambanan Jazz