Parasite: Drama Keluarga Menggugat Kesenjangan Sosial

(sumber ; https://www.imdb.com/title/tt6751668)

Setelah menonton Parasite, film terbaik Academy Award ke-92 pada Februari 2020 yang lalu, saya masih memikirkan bagaimana Bong Joon-ho bisa mengeksekusi ide dan tema sangat simpel ini menjadi drama thriller yang luar biasa menakjubkan.
Satu keluarga inti terdiri Ki-Taek (Song Kang-ho) sebagai ayah, istrinya Chung Sook (Jag Hye-jin), serta sepasang anak Ki-Woo (Choi Woo-shik) dan adiknya Ki Jung (Park So Dam). Mereka berempat tinggal di rumah perkampungan kumuh, nyaris miskin papa.
Mereka borongan bekerja sebagai pelipat kemasan pizza. Ki-Woo dan Ki Jung, terutama, mesti jeli mencari posisi sesulit apa pun untuk dapat menemukan sinyal jaringan wifi dari cafe atau gedung-gedung di sekitaran perkampungan yang tidak memasang password. Sangat penting bagi mereka untuk bisa berkomunikasi via WhattsApp, belajar banyak hal sekaligus mencari peluang di mesin pencari Google.
Pada satu malam saat rutinitas makan bersama keluarga Ki-Taek, yang saban hari juga diselingi 'kedatangan' satu tetangga sinting yang kencing tepat depan rumah mereka. 
Malam itu mereka juga kedatangan satu tamu lain bernama Min, kawan lama Ki-Woo, si sulung. Min adalah tamu istimewa yang ke depannya akan mengangkat kelas sosial keluarga Ki-Taek dari gubuk derita. Tamu juga membawa batu besar ajaib yang agak membingungkan saya dengan keterkaitan tema besar film.
Melalui akses dan rekomendasi Min, Ki-Woo masuk menggantikannya menjadi guru les privat bahasa Inggris (tentu dengan memalsukan ijazah Universitas Oxford) bagi anak perempuan remaja keluarga kaya Tuan Park (Lee Sun-kyun) di rumah super mewah yang spektakuler dengan taman rumput hijau yang yang luas dan tertata rapih (rumput adalah simbol kemewahan). Ny Park, yang bening, baik, sekaligus juga polos, menerimanya dengan lancar tanpa curiga sedikit pun.
Setelah Ki-Woo sukses mengelabui, dia menjadi pelopor dan membimbing adik, ayah, dan ibunya juga masuk bekerja di rumah Park tersebut dengan kisah-kisah penipuan yang lucu, mengernyitkan dahi, sekaligus memprihatinkan. Keluarga miskin mengerjai keluarga kaya, atau bisa sebaliknya secara tersirat. 
Tapi yang pasti bukan hanya keluarga Ki-Taek yang berlaku demikian. Kalau bukan kita, di sekitar kita pun orang-orang melakukannya dalam banyak motif dan modus.
Sutradara Bong Joon-ho yang merangkap penulis skenario cerdas betul bagaimana dengan mudah membuat kita mengerti, dapat jelas bisa membedakan, merasakan, dan menggugat kesenjangan sosial yang ternyata hampir terjadi di seluruh dunia. 
Korea Selatan yang di permukaan, tampak seperti negara yang sangat kaya (ekonomi nomor empat dunia) dan glamour dengan industri hiburan, internet berkecepatan tinggi, serta teknologi IT, ternyata punya problem identik seperti negara berkembang.
Bong adalah sutradara pencerita ulung, berkisah dengan model sarkasme, dan ia beruntung didukung (katanya) pemain-pemain peran hebat. Ia dengan gamblang mengkritik keras terhadap sistem kelas dari cara kerja kapitalisme. 
Barangkali terinspirasi pengalaman Bong tumbuh di keluarga kelas menengah yang sangat dekat dengan teman dan kerabat dari pertentangan kedua kelas. Konon ia juga dulu guru les privat seperti Ki-Woo.
Bong mengajak kita mengalihkan dunia sementara dengan dunia yang luar biasa aneh. Ia begitu lincah memainkan banyak perspektif mengekspos kesenjangan sosial, dengan kengerian ketimpangan yang akhirnya dipertontonkan di babak akhir film. 
Dari awal ceritanya membius kita pelan-pelan, sangat sulit menduga apa yang akan terjadi setelah dan selanjutnya. Kisah yang penuh kejutan, saya dan Vera, istri saya, lebih banyak salahnya tiap kali menebak alur cerita.
Tak perlu diragukan bawa Parasite adalah drama komedi keluarga sangat menarik yang ditulis dan diterjemahkan sangat baik, hampir tanpa celah. Jarang atau bahkan tidak pernah ada film tipe macam ini, thriller komedi hitam yang menegangkan dan mengerikan secara halus. 
Ada ungkapan tepat yang menjelaskannya: komedi tanpa badut, tragedi tanpa penjahat. Barangkali itulah alasan anggota Academy memutuskan Parasite menjadi pemenang yang mendobrak tradisi di Hollywood.
Sulit tidak menarik napas setelah menonton untuk bisa memahaminya dengan baik. Ada sesuatu yang belum beres dari kehidupan kita sekarang ini. Begitu dekat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah Balapan, Konser Keren Lenny Kravitz (10)

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja