Bermain dan Belajar di Marine Safari (14)

Destinasi berikutnya pada Kamis 30 Oktober 2025 adalah wisata di Bali Safari and Marine Park. Dari 32Do jaraknya sekitar 30 kilo meter yang ditempuh 70 menit dalam situasi lalu lintas normal. Sebagai informasi, Bali pada bulan Oktober dan November belum peak season, jadi relatif lancar. Kami juga ke Safari memilih bukan saat weekend.

Vera, Siti, dan Uswa, banyak menghabiskan waktu perjalanan dengan tidur. Sedangkan saya ngobrol dengan driver Anggara sambil menyaksikan aktivitas-aktivitas menarik di rute yang dilewati. Saya juga menyempatkan membeli tiket Safari via aplikasi, mengantisipasi antrean panjang di konter. Harga tiketnya 250 ribu rupiah untuk dewasa, dan 200 ribu untuk anak-anak. Untuk turis asing harganya dua kali lebih mahal (mengapa begitu?).

Karena tidak mengerti detailnya, saya keliru membeli, yang saya order tiket Safari Adventure Legend, padahal tujuan kami Marine Safari. Kami baru menyadari saat proses wristband barcode tiket yang berwarna hijau, padahal harusnya wristband berwarna biru untuk Marine. Tentu saja ditolak mesin pemindai. 

Saya, Siti, dan Uswa, sudah pasrah menerima nasib sial ini, artinya kami ke Safari Legend, pengalaman yang mirip di Taman Safari Bogor pada 2021. Namun Vera berusaha membujuk petugas agar tiket kami bisa ditukar. Ibu petugas sempat berapa kali menolak, tapi karena terus dilobi dengan berbagai alasan logis, ia kemudian mencoba menolong, ia memfoto kami berempat, mengirimkan pada bos yang berwenang mengambil kebijakan kasus ini. Kami hanya bisa menunggu dengan cemas. 

Tidak lama menanti, kabar yang melegakan berpihak pada kami, disampaikan oleh ibu petugas bahwa kami dibolehkan berwisata ke Marine, petugas yang baik tersebut menandai tiket gelang kami secara khusus, heheh.

****

Berkunjung ke Marine Safari seperti memasuki keajaiban dunia bawah air dengan keindahan laut samudera.

Marine Safari Bali bagian dari Taman Safari Indonesia, resmi dibuka sejak November 2023, sebagai taman bahari pertama yang menggabungkan rekreasi, edukasi, dan konservasi satwa laut dalam satu kawasan.

Terdapat enam zona ekosistem tematik di Marine yang bisa dijelajahi pengunjung: hutan hujan tropis, sungai dan danau, muara, terumbu karang, pesisir, dan samudera. Pengunjung juga bisa menyaksikan aktraksi pertunjukan menarik beberapa satwa laut di zona-zona tersebut dengan memperhatikan jadwal.

Show dua singa laut yang pertama kami tonton. Pertama kalinya juga saya melihat langsung biota laut ini, sea lion termasuk mamalia yang pintar dan terampil, dengan lincah mengikuti instruksi pelatih menampilkan gerakan-gerakan lucu dan menggemaskan, seperti memberi salam, hormat, berenang, menari, dan berenang berdiri, menggunakan seluruh organ tubuhnya yang seperti belut besar yang licin, singa laut terampil terutama menggunakan telinga dan siripnya.

Petualangan berikutnya mengeksplore akuarium raksasa yang menampung keanekaragaman hayati laut, melihat dari dekat ribuan ikan dari 300 jenis ikan langka seperti piranha, koi, pari, kuda laut, terumbu karang, dan yang lain merupakan pengalaman menyenangkan. Pengunjung juga bisa berinteraksi denggan spesies unik, seperti memberi makan ikan, dan membelai beberapa jenis biota laut. Selama tur akuarium ini secara langsung kita belajar kehidupan laut dan mengedukasi pengunjung pentingnya melestarikan lingkungan laut. 

Keluar dari akuarium ajaib ini, kita bermain dan bercengkrama dengan dua pinguin, jenis burung laut besar. Kita melihat langsung dan mendengar penjelasan kehidupan pinguin yang didatangkan dari Amerika Selatan, dan habitatnya di sini dirancang seperti habitat aslinya di Semenanjung Antartika. 

Pada pukul 15.30 digelar Pachamaya show di Junggle Odyssey atau zona hutan. Pertunjukan seni teater ini mengisahkan legenda suku Maya dengan kisah berbagai jenis burung langka yang pintar, dibawakan dengan narasi yang cukup mendebarkan, cerita-cerita kepahlawanan, tari-tarian bersemangat didukung properti dan kostum yang menunjang. 

Usai pachamaya, pertunjukan sore itu ditutup dengan Dolphin Presentation alias pertunjukan lumba-lumba, aktraksi yang paling dinantikan pengunjung. Setiap hari show digelar dua kali, yakni pada pukul 10.30 dan pukul 16.00.

Dalam durasi 25 menit pertunjukan, kita dihibur aksi-aksi enam ekor lumba-lumba yang lucu dan pintar. Gerakan mereka kompak membentuk konfigurasi, dancing, memberi salam dan ciuman pada keeper, melompat tinggi di atas permukaan air, atau berjalan berdiri sehingga menampakkan tubuhnya yang berwarna putih, terus mendapat tepuk tangan riuh penonton.

Tak sekadar hiburan, pertunjukan lumba-lumba dikemas dengan cerita edukasi pelestarian laut. Dipandu oleh narator dan tayangan video di giant screen depan tribun penonton yang memutar dampak buruk gaya hidup manusia modern yang menghasilkan limbah sampah plastik di lautan yang sangat mematikan habitat hewan laut seperti lumba-lumba. Kita mesti melakukan sesuatu dengan fakta menakutkan ini.

Menjelang pukul 17.00 kami akhiri penjelajahan Marine Safari dengan pengalaman seru yang akan kita ceritakan, dan sebelum ke Ubud, kami yang sudah lapar, singgah di Waroeng Legong Gianyar, menyantap makan masakan khas Bali.

Suatu sore yang menyenangkan.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Enlightenment Now: Kehidupan Menjadi Lebih Baik

Kenangan di Prambanan Jazz

Jumbo: Dongeng Kesatria dari Kampung Seruni