KLIA, KL Sentral, dan Apartemen Berdeposit (2)
Jarak KLIA menuju pusat kota Kuala Lumpur sejauh 57 kilometer, dan terdapat pilihan moda transportasi. Kereta cepat, kereta reguler, Grab, taksi, dan bus. Kita tinggal pilih sesuai keinginan dan kebutuhan.
Vera dan saya memutuskan naik bus walaupun ditempuh lebih lama dari pilihan yang lain. Tarifnya lebih murah, 15 Ringgit (RM- sekitar 60 ribu rupiah), bandingkan train dan grab tarif termurah RM-60. Selain lebih murah, perjalanan bus membuat kami dapat menyusuri lalu lintas menyaksikan peristiwa-peristiwa dan banyak bangunan di ibu kota Malaysia.
Akibat kurang aktif bertanya di bandara yang luas ini, kami sempat kebingungan menemukan terminal bus di KLIA, yang ternyata terletak di Ground Floor, berjarak sekitar 5 menit berjalan kaki dari pintu hall ketibaan Terminal-1.
Terminal bus cukup nyaman, jauh dari kesan sumpek seperti terminal di Makassar. Terminal bus KLIA melayani layanan bus berbagai rute dengan tarif terjangkau yang dijalankan beberapa operator. Sebut saja Aerobus, JetBus, dan Skybus.
Ketika kami sampai di terminal pada pukul 15.10, dan hendak membeli tiket online, mesin tiketnya bermasalah, jadinya kami membeli langsung di konter yang harus pakai cash, untung saja saya sudah menukar ringgit secukupnya di terminal kedatangan.
Bus berangkat setiap 20 menit, dan kami sudah kehabisan tiket pada pada keberangkatan pukul 15.40, jadinya harus menunggu pada pukul 16.00. Tidak apa, tidak ada hal yang dikejar dalam perjalanan ini.
Sepuluh menit sebelum berangkat, Skybus yang kami tumpangi sudah siap di Gate-5, memberikan kesempatan untuk menaikkan koper-koper penumpang di bagasi, lalu dengan tertib duduk di seat masing-masing. Ontime, bus pun melaju meninggalkan menuju Terminal-2 lebih dulu sebelum ke tujuan utama, Kuala Lumpur Sentral.
Setelah menyusuri jalan-jalan lebar dan terawat dan menempuh sekitar 75 menit, kami tiba pada pukul 17.35, untuk selanjutnya menuju ke penginapan, Riveria City Apartemen, yang terletak di Jalan Tun Sanbathan 6 Brieckfields. Jaraknya sebenarnya kurang dari 1 kilometer saja dan bisa diakses melalui berjalan kaki melintasi dua blok, tapi karena masih meraba-raba, kami memutuskan naik Grab seharga RM-10.
Kami tiba di apartemen pukul 18.30, menjelang kumandang azan Magrib. Di Kuala Lumpur waktu Magrib hampir pukul 19.00. Di setiap apartemen, ada sejumlah operator yang melayani, sebut saja Maplehome, Guestonic, dan Lush Living. Mereka berbagi ruang lobi melayani tamu.
Selain E-ticket, persyaratan chek-in di sini harus menyetor deposit sebesar RM-150. Sebaiknya deposit diberikan cash, sehingga langsung dikembalikan saat kita check-out. Berbeda jika deposit dibayar via transfer, maka pengembaliannya butuh 3-8 hari, dan ketika dikurskan ke rupiah, nominalnya lebih rendah sekitar 160 ribu rupiah, tentu sangat merugikan. Pengalaman memang sangat berharga.
Kami pun mendapatkan kunci kamar, di level-53 Riveria, di jantung Kuala Lumpur yang terang benderang sejauh mata memandang.

Komentar
Posting Komentar