Bola Klasik: Derby Manchester 2012

Pada awal April 2012, ketika Manchester City harus mengakui kekalahan dari Arsenal, perburuan gelar Premiership 2012 yang sepertinya akan menobatkan Manchester United meraih gelar ke-20 hanya tinggal menunggu waktu saja. Gap delapan poin hampir mustahil disusul dari tujuh laga tersisa. 
Rumah-rumah judi sudah nyaris menutup bursa. Dalam rentan waktu belum sebulan, persaingan kembali hidup setelah United kehilangan lima poin dan City menyapu sembilan angka. Tetangga biru yang tadinya sempat terdiam, kini kembali gaduh.
Tak ada lagi ketergantungan dari hasil pertandingan yang lain. Dua Manchester memegang sendiri kendali untuk meraih trofi. Duel Biru versus Merah akan tersaji secara berdarah di Etihad Stadium, markas Citizens. Tuan rumah wajib menang untuk menggeser posisi puncak United, dan bagi skuad Alex Ferguson sendiri, mungkin meraih hasil imbang sudah cukup.
Musim lalu ketika gelar domestik di Inggris dibagi kepada dua tim ini, United meraih gelar liga dan City menyabet trofi FA, para Pundit football meyakini kedua klub akan bersaing ketat di kompetisi musim ini. Ramalan tersebut tidak meleset. 18 klub Premier League tertinggal dua digit dibelakang mereka.
Nyaris enam bulan, sejak kemenangan sensasional 6-1 atas United di Old Trafford, City berada di puncak dengan margin lima poin di depan. Posisi yang tidak pernah digapai selama 35 tahun. Tekanan berada di puncak yang terus dikejar United akhirnya kandas memasuki bulan Maret. 
Roberto Mancini mesti berterima kasih pada Wigan dan Everton yang menghadang United, untuk menjadikan Match Day 36 ini sebagai harapan baru tim biru langit tersebut. Gelar Premiership adalah satu yang tersisa, setelah kedua klub berguguran di turnamen lain. Walaupun dilimpahi dollar dari sang pemilik, City belum mampu berbicara di kompetisi Eropa. Pun dengan gelar FA yang harus lepas setelah takluk oleh Liverpool.
Sanggupkah mereka kembali mengalahkan United ?
Hasil 6-1 diyakini tidak akan terjadi. Pertandingan diprediksi akan berjalan ketat menjurus kasar. Laga sepenting ini tidak hanya mengandalkan teknis semata. Justru lebih berperan bagaimana mengatasi faktor non teknis. Mereka belum teruji benar dalam menghadapi laga penuh tekanan, beda dengan skuad Fergie yang sudah terbiasa, mendominasi kompetisi selama dua dekade menjadi bukti bagaimana Fergie selalu dapat menanamkan mental juara kepada setiap anak asuhnya.
Well, jika skuad Mancini diuntungkan bermain di kandang sendiri plus motivasi tinggi untuk meraih titel pertama sejak 35 tahun, maka Fergie babes punya modal mental kuat yang telah menancap tajam selama Fergie menjadi bos.
Derby Manchester kali ini memang spesial. Anda mendukung Manchester Biru atau Manchester Merah?
Salam.

D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja