Prinsip Jurnalisme


Profesi wartawan selalu menarik perhatian saya. Saya pernah membayangkan bagaimana jika hidup kita tidak ada Pers.

Derasnya arus perkembangan teknologi, hendaknya membantu manusia merefleksi diri dan dunianya. Tidak sekadar terbuai dengan beragam kecanggihan yang disediakan.

Menuntut manusia beradaptasi dan itu mengubah proses kognitif manusia menyikapi sesuatu.

Pemerintah harus menjaga keberagaman kepemilikan dan isi berita media massa. Distribusi informasi harus disampaikan untuk publik yang tepat dan masyarakat punya hak memperoleh informasi secara menyeluruh.

Prinsip jurnalisme universal berdasarkan perspektif demokrasi, bukan perspektif propaganda. Informasi yang diberikan untuk pemberdayaan masyarakat.

Pidato pengukuhan Jacob Oetama di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta dan sebelumnya di UGM Yogyakarta menjelaskan peran media, supaya tidak terjadi asietri informasi yang mnyebabkan sebagian besar orang kehilangan kesempatan. Mestinya dikembangkan sebagai lembaga kultural dengan acuan kemanusain yang beriman dengan Pancasila sebagai roh.

Pers boleh saja tidak netral, tapi harus tetap pada kebenaran. Harus sadar akan keberpihakannya-tidak diskriminasi. Dan tentu berpegang pada kode etik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja