Ekspresi Cinta Si Jenius dengan Bu Dokter


Apa yang ada di benak kita tentang BJ Habibie?

Bisa jadi adalah Wakil Presiden RI ke-7 dan Presiden RI ke-3 yang mengganti masa otoritarian Soeharto selama 32 tahun. Atau paling mungkin terpatri bahwa beliau adalah sosok individu super jenius yang dimiliki bangsa Indonesia. Otaknya sudah diakui para teknokrat di seluruh dunia.

Seketika kita heboh dengan film pada 2012 yang mengangkat kisah cinta Habibie dengan sang istri selama 48 tahun. Kisah percintaan yang difilmkan mungkin sudah terlalu jamak, bahkan sudah membuat kita sedikit jenuh. Namun tentu hal spesial mengikuti perjalanan dan ekspresi cinta sejati pasangan Presiden jenius dan Bu Dokter Ainun.

Pada mulanya saya sedikit ragu ketika mengetahui aktor yang memainkan sosok Habibie jatuh kepada Reza Rahardian, tapi saya juga tidak pernah bisa menganggap ada aktor lain yang sanggup memerankan Habibie. 

Semua orang tahu individu Habibie sangat sulit untuk diadaptasi maksimal. Mulai dari gaya bicara, cara berjalan, dan segala bahasa tubuhnya. Setelah melihat utuh film ini, saya harus memberi acungan jempol atas akting Reza yang memikat. Dia sudah pantas menjadi aktor cerdas dunia perfilman Indonesia.

Untuk pemeran Ainun, Sutradara Faozan Rizal sangat jitu memilih Bunga Citra Lestari. BCL yang kita kenal selama ini sebagai selebriti glamour, mewujudkan sosok Ainun dengan pas dan tentu saja enak dipandang. Sederet pemeran pendukung yang lain juga cukup meyakinkan dalam film berdurasi 118 menit dengan setting tahun 1960-an hingga 2010.

Saya tidak akan menceritakan kisah film di sini. Semua mungkin sudah paham betul bagaimana jalan cerita film yang diangkat dari catatan buku pribadi Habibie ketika menjalaninya hari-harinya di dunia tidak lagi bersama dengan Ainun. Ainun meninggal pada 22 Mei 2010 di Munchen Jerman, setelah merajut pernikahan nyaris 50 tahun.

Ainun akan selalu dikenang dengan kasih sayang, sebagai wanita, istri, dan ibu yang penuh kelembutan dan pengabdian sangat besar bagi suami dan anaknya. Pada saat yang sama Habibie memberikan kita teladan bagaimana menjadi suami yang mencintai, bertanggung jawab, dan mengutamakan keluarga dari apa saja. Kita semua menyaksikan bagaimana Habibie dengan penuh kasih membelai dan mencium almarhumah istrinya saat menyampaikan salam perpisahannya.

Kita butuh banyak teladan seperti Habibie untuk menyegarkan kita semua. Apa yang dilakukannya sangat langka dalam masyarakat kita. Seseorang yang tulus dalam tindakan, menunjukkan kasih sayang kepada orang yang dicintainya, tidak terpengaruh dengan prinsip menyimpang orang lain,  dan tidak takut mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.

Habibie akan diingat bukan hanya sebagai seorang presiden yang memberikan kemerdekaan pers Indonesia, yang membiarkan Timor Leste pergi dari negara RI, pribadi intelektual yang jenius, tetapi juga sebagai sosok yang tulus dan bersahaja.

Salam penuh cinta.



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja