Sumpah Pemuda, Karena Kita Ingin Hidup Bersama

Pertama, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia; Kedoea, Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia; Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. 

Tepat hari ini 92 tahun silam sumpah itu diucapkan secara patriotik oleh 71 pengikrar dari seluruh penjuruh wilayah Indonesia. Sebelum kehidupan bernegara kita resmi merdeka pada tahun 1945 yang diproklamirkan oleh duet Soekarno dan Hatta dan diakui berdaulat oleh negara lain, kita sesungguhnya telah menjadi bangsa besar yang bersatu sejak tahun 1928. 

Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa memang ditakdirkan untuk bersama senasib sepenanggungan yang kemudian dipersatukan oleh tujuan dan cita-cita yang sama. Mereka mengikrarkan sumpah itu karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan kesetiakawanan yang agung. 

Setidaknya terdapat lima nilai-nilai Sumpah Pemuda yang dapat kita gali, dan kita sebarluaskan khususnya kepada generasi muda yang merupakan penerima estafet kepemimpinan bangsa. 

Pertama, persaudaraan dan solidaritas yang timbul karena perasaan yang sama akibat penderitaan dan kesengsaraan akibat penjajahan yang panjang. Rasa persaudaraan dan solidaritas tersebut membuka kesadaran bahwa adanya benturan kepentingan individu dapat menimbulkan keretakan yang justru merugikan mereka sendiri. 

Kedua, toleransi, rasa dan sikap toleransi kita merasa terbuka pada kemajemukan dan keaneka ragaman, bersifat universal dan pluralis. Tidak penting melihat latar belakang berdasarkan Agama, Suku, Ras, dan apapun yang menjadi batas persaudaraan. 

Ketiga tanggung jawab dan sikap disiplin,  Sumpah Pemuda yang diucapakan tersebut merupakan suatu janji untuk sesuatu yang lebih baik. Janji tidak akan berarti apa-apa jika tidak ditepati melalui sikap. Adanya rasa tanggung jawab dan disiplin akan membentuk karakter kuat bagi para pemuda. 

Keempat, wawasan,  Sumpah Pemuda membuka wawasan pemuda Indonesia tentang betapa luas dan beraneka ragamnya suatu budaya Indonesia. Kita bisa belajar dan mengetahui karakter setiap budaya yang dilandasi oleh Bhineka Tunggal Ika. 

Kelima, nasionalisme, kebersamaan perasaan senasib, kedekatan wilayah, kesaaman fisik, dan mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama yakni kemerdekaan menimbulkan bangkitnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda. Nasionalisme Indonesia dapat mengatasi batasan primodial (lokalitas, suku, ras dan agama). Sehingga nasionalisme Indonesia lahir sebagai sebuah ikatan bersama yang kuat. 

Tentu saja nilai-nilai yang terkandung tersebut harus dilandasi oleh sikap –sikap yang mendukung seperti saling menghargai, saling bahu membahu, saling menghormati, setia kawan, dan sikap mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan suatu persoalan. 

Sekali lagi Sumpah Pemuda merupakan bukti sejarah otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu mari kita memperingati dan mereflesikan nilai-nilai Sumpah Pemuda untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. 

Salam Pemuda Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja