Schumacer, Terhebat Sepanjang Masa

Dia pernah berujar bahwa dirinya sempat berhasrat menjadi pesepakbola dan memperkuat tim nasional negaranya, Der Panzer Jerman. Menilik usianya, mungkin dia akan bermain dengan pesepakbola seangkatan Jurgen Klinsmann, Rudi Voller, Mattias Sammer, Jurgen Kohler, Oliver Khan, dan sebagainya. 

Namun pria kelahiran Nordrhein-Westfalen, Jerman ini mencetak prestasi fenomenal bukan di lapangan rumput, tapi di sirkuit balap mobil Formula-1.

Atlet sejati itu bernama lengkap Michael Schumacher.

Pebalap Formula 1 paling sukses di dunia. Dia memenangkan total tujuh gelar dunia, lima di antaranya berturut-turut bersama Ferrari.

Schumacher telah berlomba pada lebih 300 Grand Prix (GP) sejak tahu 1991 di 20 negara tuan rumah, dengan 91 kali di antaranya tampil sebagai pemenang lomba, yang didapatnya dengan empat tim konstruktor: Jordan, Bennetton, Ferrari, dan Mercedez. 

Rekor individu dan konstruktor bersama Bennetton dan Kuda Jingkrak Scuderia Ferrari, yang diciptakannya membuat saya sampai lupa mengingat kembali. Torehan kilap itu mencatatkan namanya menjadi legenda F-1 melebihi pebalap era sebelum dan sesudahnya, mulai dari mendiang Arton Senna, Nigel Mansell, Jaques Villeneues, Damon Hill, Mika Hakkinen hingga Fernando Alonso, dan sebagainya.

Schumi-sapaan akrab Schumacher- juga akan dikenang sebagai penggeber jet darat paling kontroversial yang pernah menghiasai sepanjang karir lomba balapan termewah sejagat. Meski begitu, Schumii adalah role model pebalap yang sangat dihormati kawan dan disegani rival, dan seluruh pihak yang terlibat dalam industri F-1.

Satu hal lagi yang menonjol dari karakter Schummi adalah sosoknya sangat humanis, senang sekali bersentuhan langsung dengan kegiatan kemanusiaan. Pada tahun 2004, ketika kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, diluluhlantakkan gempa bumi dan tsunami, Schummi dengan cepat terjun langsung ke lokasi-lokasi bencana menujukkan empati dan tulus mengulurkan tangan. 

Dilaporkan Schummy merupakan individu yang memberikan bantuan donasi terbesar kepada korban dan kerabatnya, yakni senilai 10 juta dollar atau sepertiga dari daftar penghasilannya tahun itu. Sungguh luar biasa dermawan.

Ia sempat mengundurkan diri pada 2006 kemudian kembali turun arena untuk tiga musim balapan. 

Pada GP Brasil 2012 Schumi resmi mengumumkan menggantung kemudi selamanya. Tak ada lagi kalungan bunga di podium untuknya. Pastinya, suatu keputusan berat meninggalkan dunia yang telah membuat namanya kesohor. Namun keputusan sudah diambil dan kita mesti mengapresiasinya sebagai pebalap dan atlet yang besar.

Kini Schummy masih berjuang dari koma yang panjang akibat kepalanya terbentur pada batu es saat bermain ski pada 29 Desember 2013 di Swiss. Penggemar arena oto sport, khususnya F1, akan terus mengingat kepalan tangan, senyum kemenangan, loncatan kegirangan di podium, lengkap dengan winner champagne celebration khas Scummy.

Get well soon, Schummy.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja