Obituari: BJ Habibie (1936 - 2019)


Satu tahun lalu, pada Rabu petang, 11 September 2019, di usia 83, Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, mengembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Laki-laki kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, itu meninggal akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.

Tak ada yang meragukan bahwa BJ Habibie merupakan sosok kuat yang memberi inspirasi kemajuan pesat Indonesia. BJ Habibie adalah role model atau ikon yang multidimensi. Memiliki visi jauh melampaui zaman.

Justru karena multidimensi, menjadi sulit (bagi saya) menulis semacam obituari untuk melepas dan mengenang kepergiannya.

Perspektif dan dimensi mana yang ingin kita kenang dari BJ Habibie?

Paling jelas sudah terpatri beliau adalah sosok individu super jenius yang dimiliki bangsa Indonesia. Otak encernya sudah diakui para teknokrat di seluruh dunia. Kemudian sejarah telah mencatat bahwa BJ Habibie, adalah Wakil Presiden dan Presiden RI yang mengganti masa 32 tahun rezim otoritarian Soeharto.

Saat Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, BJ Habibie mewarisi kondisi bangsa yang kacau balau, krisis terjadi pada semua bidang kehidupan. Perlahan dengan memilih orang-orang tepat di sekelilingnya, meraih dukungan dan kepercayaan masyarakat luas, BJ Habibie mengambil kebijakan-kebijakan maha penting dari berbagai bidang, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Kondisi politik Inonesia lebih stabil sejak BJ Habibie membuka ruang demokrasi dan kebebasan pers, sehingga kebijakan ekonomi bisa diambil lebih mantap. Perekonomian pun perlahan mengalami perbaikan. 

Masyarakat dan pelaku bisnis memuji kebijakan ekonomi BJ Habibie yang sukses memangkas nilai tukar rupiah yang sempat melonjak tinggi hingga Rp 16.000 per dolar AS saat masa krisis, menjadi Rp. 6.500 per dolar AS. Sejak itu nilai tukar rupiah tak lagi pernah di bawah Rp. 10.000 per dolar AS.

BJ Habibie juga berkontribusi besar munculnya tiga Undang-undang penting bidang perekonomian, yakni: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha yang Tidak Sehat; Kedua, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; Ketiga, Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

Di bidang politik, BJ Habibie mengesahkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik; dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum. Undang-undang yang memberi kebebasan rakyat untuk menyalurkan aspirasi politik dan menciptakan aturan main untuk pemilu yang jujur dan adil. Selain itu, BJ Habibie memberi kebebasan pers, dengan mencabut SIUPP.

Kita masih mengingat berbagai kebijakan BJ Habibie pada saat pemerintahannya yang dulu banyak dikecam, pada akhirnya menjadi fondasi yang kuat di berbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, pers, dan sebagainya.

Usia pemerintahan BJ Habibie memang hanya bertahan selama 17 bulan (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), tersingkat dibanding masa pengabdian enam presiden yang dimiliki RI. Namun BJ Habibie adalah sosok kunci Indonesia bertransisi menjadi negara demokratis dengan populasi terbesar keempat di dunia. Kita dan dunia luar sudah mengakui peran kuat BJ Habibie.

****

Pada Kamis siang, 12 September 2019, tepat setahun lalu, BJ Habibie telah dimakamkan di TMP Kalibata, berdampingan dengan pusara Hasri Ainun Besari, istrinya, yang lebih dulu meninggal pada 2010. Ribuan orang mengantar dan ratusan juta mendoakan untuk memberikan penghormatan terakhir, tanda cinta rakyat pada pemimpinnya.         

BJ Habibie akan dirindukan, bukan hanya sebagai seorang presiden dan pribadi intelektual yang jenius, tetapi juga sebagai sosok yang tulus dan bersahaja.

Kisahnya adalah kisah yang unik, kompleks, dan kaya akan perjuangan manusia, kehidupan keluarga, pencapaian akademis yang luar biasa, dan tantangan besar dalam menghadapi semua rintangan. 

Seseorang yang tulus dalam tindakan, menunjukkan kasih sayang kepada orang yang dicintainya, tidak terpengaruh dengan prinsip menyimpang orang lain, dan tidak takut mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.

BJ Habibie memberikan kita teladan. Sosok negarawan yang patut dijadikan inspirasi, senantiasa menebar energi positif dari bola mata yang berbinar dan tubuh yang energik. Kita butuh banyak teladan seperti BJ Habibie untuk memotivasi kita semua. Apa yang dilakukannya sangat langka dalam masyarakat kita.

Hari yang sangat menyedihkan namun cemerlang, penuh cinta dan kenangan yang menyenangkan. Seperti yang dikatakan banyak orang, pekerjaan dan warisannya akan terus hidup. Gagasan dia akan selalu tinggal, sekalipun Habibie telah berpulang.

Kita berharap BJ Habibie bersama Hasri Ainun, bersenang-senang di sana. Perjalanan hidup Habibie dan Ainun telah membuktikan cinta sejati nyata adanya, bukan hanya dalam dongeng. 

Beristirahat di surga abadi, di antara bintang-bintang, Pak Habibie.

Salam penuh cinta.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja