Rendah Hati Memahami Sains Bekerja

Bila kita jatuh cinta, kita ingin memberitahu dunia. Buku The Demon-Haunted World adalah kisah cinta sepanjang hayat Carl Sagan menekuni sains.

Sains bukan sekadar kumpulan pengetahuan, sains adalah cara berpikir. Imajinatif sekaligus berdisiplin. Tidak ada pertanyaan terlarang dalam sains, tidak ada hal yang terlalu peka atau rapuh untuk diteliti, dan tidak ada kebenaran yang keramat.

Bukan hanya menyangkal suatu ajaran keliru, melainkan aspek penting jiwa kita. Sains tidak terlepas dari kerendahan hati, bisa membantu membuat manusia yang angkuh menjadi lebih rendah hati.

Sains membawa kita menuju pemahaman mengenai bagaimana dunia sebenarnya, dan bukan bagaimana yang kita harapkan. Butuh usaha untuk menyusun ulang pola pikir kita. 

Cara berpikir saintifik bersifat imajinatif sekaligus berdisiplin. Sains mengundang kita untuk membiarkan fakta-fakta masuk, meskipun fakta itu tidak sesuai dengan dugaan kita sebelumnya. Sains meraba-raba dan terseok-seok menuju pemahaman yang baik.

Carl Sagan mengutip buku Thomas Gilovich, How We Know What Isn't So; The Fallibility of Human Reason in Everyday Life, menjelaskan bagaimana manusia keliru secara sistematis ketika memahami angka, ketika menolak bukti yang tidak menyenangkan, ketika dipengaruhi oleh pendapat orang-orang lain. Kita bagus dalam beberapa hal, namun tidak semuanya. Pangkal kebajikan adalah memahami keterbatasan kita (hlm. 24).

Antitesis sains adalah pseudosains. Ketika kita bermanja diri dan tidak kritis, ketika kita mencampur-baurkan keinginan dan fakta, kita tergelincir ke dalam pseudosains dan takhayul.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja