Transfer Window Sepak Bola


Dunia sepak bola mengenal istilah Transfer Window. 

Kompetisi elite Eropa, yang sudah menyelesaikan paruh perjalanan untuk mencari klub terbaik di setiap negara pada bulan Mei mendatang. 

Transfers window bisa diartikan proses perpindahan pesepak bola di benua Eropa tahap kedua. Tahap pertama atau transfer summer berlangsung medio tahun lalu sebelum menjalani kompetisi alot dengan jadwal yang sangat padat. 

Bayangkan setiap klub di Eropa wajib mengikuti 40-60 pertandingan pada minimal tiga ajang setiap musim. Belum lagi pemain harus bertanding untuk memperkuat negara di ajang internasional. 

Sebulan penuh, terhitung 1 Januari hingga 31 Januari, waktu resmi buat klub mencari pemain guna melengkapi skuad yang telah terbentuk sebelumnya. Kasarnya transfer window bisa disebut dengan proyek tambal sulam kiri kanan untuk mendongkrak prestasi tim yang tidak sesuai ekspektasi. 

Kecerdasan dan ketelitian manager menjadi penting untuk memilih pemain yang sangat dibutuhkan dalam tujuan jangka pendek. Belajar dari transfer window beberapa tahun belakangan, banyak pemain hasil transfer window ternyata tidak dapat membawa perubahan signifikan untuk klub barunya. 

Transfers window memang penuh dilema simalakama, di satu sisi dibutuhkan pemain fresh dalam tim untuk memperbaiki penampilan yang kurang maksimal dan juga merotasi pemain untuk mengakali jadwal edan. Tapi juga kehadiran pemain baru yang notabene harus aklamatisasi, dapat mengancam suasana kondusif tim yang telah solid sebelumnya. 

Karena itu juga, transfers window memang tidak seheboh dan sedahsyat dibandingkan pada saat regular transfer, karena lazimnya hanya “memperdagangkan” pemain medioker klub papan atas yang kurang mendapat kesempatan bertanding. 

Faktor lain adalah krisis financial yang melanda Eropa belum pulih. Banyak klub top tidak memanfaatkan momen ini dan lebih memilih menunggu akhir kompetisi. Pengamat sepak bola meyakini transfers window kali ini diramaikan hanya sebatas peminjaman pemain. Itupun dilandasi kompromi-kompromi politis pemilik klub. 

Kita tunggu cerita apa lagi yang terjadi pada transfer window kali ini. Semoga menjadi berita hangat di saat winter memasuki puncaknya di Eropa. 

Salam hangat.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Kereta Api Surabaya ke Jogja

Mencermati Teori Werner Menski: Triangular Concept of Legal Pluralism

Perjalanan Seru dari Makassar ke Jogja